Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menanti Gebrakan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI/BP2MI)

3 November 2024   01:59 Diperbarui: 12 November 2024   08:55 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kritik yang sering muncul adalah lambatnya respons perwakilan Indonesia di luar negeri dalam menangani kasus-kasus PMI. P2MI/BP2MI perlu memperkuat layanan keluhan, baik dengan menambah personel di perwakilan luar negeri maupun menyediakan hotline khusus bagi PMI yang membutuhkan bantuan darurat.

Penutup

Selain langkah-langkah strategis jangka pendek dari Kementrian P2MI/BP2MI di atas, P2MI/BP2MI perlu merancang solusi jangka panjang yang berkelanjutan.

Seperti yang diungkapkan oleh Tirtosudarmo & Mulyani (2013) bahwa, semua regulasi dan kebijakan yang pernah ada sejak republik ini berdiri hanya bersifat sementara dan kauistik (ad hok), sehingga belum memberikan solusi yang menyentuh akar persoalan (Tirtosudarmo & Mulyani, 2013). 

Langkah strategis terpenting adalah negara sebagai "Joki Utama" perlu memfasilitasi pembukaan lapangan kerja domestik dengan upah yang layak, jaminan kesejahateraan dan kesehatan bagi semua masyarakat Indonesia, agar masyarakat tidak memiliki opsi untuk menjadi PMI di luar negeri. 

Karena mobilitas PMI ke luar negeri merupakan respon atas kondisi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi yang menyejarah sejak republik ini diproklamirkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun