Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Paradigma Pendidikan, Antara Legitimasi Status Quo dan Alat Transformasi Sosial

6 Oktober 2024   23:50 Diperbarui: 7 Oktober 2024   03:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompas.id (Kompas/Wawan H Prabowo/17 November 2021)

Dengan demikian, pendekatan ini menghalangi inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran. Dengan mengabaikan keterlibatan aktif peserta didik, paradigma konservatif yang berisiko membuat proses pendidikan menjadi kaku dan tidak relevan bagi mereka yang hidup dalam konteks sosial yang dinamis. 

Dalam situasi di mana perubahan sosial diperlukan untuk mengatasi ketidakadilan, paradigma konservatif sering kali gagal untuk memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman kritis tentang kondisi sosial mereka.

2. Paradigma Liberal: Reformasi Kosmetik dalam Pendidikan

Di sisi lain, paradigma reformasi dalam pendidikan menekankan pentingnya memperbaiki kualitas pendidikan, tetapi tanpa hubungannya secara langsung dengan struktur sosial yang lebih luas. 

Bagi kaum liberal, pendidikan tidak memiliki hubungan langsung dengan politik atau ekonomi, meskipun mereka mengakui adanya masalah dalam masyarakat yang perlu diatasi melalui pendidikan. Reformasi yang diusulkan oleh paradigma liberal sering kali fokus pada aspek teknis, seperti peningkatan fasilitas pendidikan, modernisasi metode pengajaran, dan pengurangan rasio siswa-guru.

Fasilitas dalam konteks paradigma liberal bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efisien dan inklusif. Teknik-teknik seperti pembelajaran dinamis kelompok, pembelajaran partisipatif, dan pembelajaran berbasis pengalaman sering digunakan untuk melibatkan peserta didik secara lebih aktif dalam proses pembelajaran. 

Namun, meskipun pendekatan ini dapat meningkatkan partisipasi dan interaksi, 

Pendekatan liberal yang fokus pada reformasi kosmetik dapat menghasilkan perbaikan sementara dalam pendidikan bersama, tetapi gagal menangani akar permasalahan yang lebih dalam, dan sering kali bersembunyi dari masalah-masalah struktural yang lebih mendasar, seperti ketidakadilan kelas sosial atau diskriminasi gender.

3. Paradigma Kritis: Pendidikan sebagai Alat Transformasi Sosial

Berbeda dengan paradigma konservatif dan liberal, paradigma kritis memandang pendidikan sebagai alat untuk menciptakan perubahan sosial yang mendasar. Bagi para pendukung paradigma ini, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial, politik, dan ekonomi di mana ia berlangsung. 

Pendidikan kritis bertujuan untuk membangun kesadaran kritis peserta didik terhadap ketidakadilan dalam sistem sosial yang ada, serta memberdayakan mereka untuk menjadi agen perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun