Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kepala Daerah dan Dinamika Penyusunan APBD, Proses Demokrasi yang Rentan Korupsi dan Kolusi

13 Juli 2024   22:27 Diperbarui: 13 Juli 2024   22:36 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterlibatan organisasi masyarakat sipil (OMS) harus aktif terlibat dalam mengawasi penyusunan dan realisasi APBD. OMS dapat melakukan advokasi, penelitian, dan kampanye untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas anggaran. Masyarakat sipil juga dapat memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban mereka dalam mengawasi penggunaan dana publik.

Kesimpulan

Meskipun APBD merupakan instrumen penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, proses penyusunan dan perubahan anggaran masih rentan terhadap praktik korupsi dan kolusi berjemaah. 

Reformasi kelembagaan yang komprehensif dan penegakan hukum yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa anggaran daerah dikelola secara transparan dan akuntabel. 

Transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyusunan dan perubahan APBD harus ditingkatkan dengan melibatkan partisipasi publik termasuk masyarakat sipil dan media yang lebih luas.

Dalam konteks Pilkada serentak 2024, masyarakat perlu lebih selektif dalam memilih pemimpin daerah yang berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Pemimpin yang terpilih harus mampu mengelola APBD dengan baik dan transparan, serta memprioritaskan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau kelompok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun