Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Angka Jadi Suara": Rekam Jejak Perjuangan Buruh Perempuan Melawan Kekerasan Seksual

28 Mei 2024   22:06 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:43 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ada seorang mekanik yang sering kali dipanggil jika pekerja wanita yang cantik membutuhkan bantuan. Hal ini menyebabkan banyak pekerja wanita mengalami pelecehan secara fisik, seperti dicolek, disentuh, bahkan dipeluk dan dicium tanpa persetujuan".

Pelecehan ini terjadi di area produksi, dan sering kali tidak ada tindakan yang dilakukan oleh manajemen pabrik. Korban merasa tidak berdaya dan takut untuk melapor karena pelaku sering kali adalah atasan mereka sendiri atau orang yang memiliki kekuasaan di pabrik.

Beberapa korban bahkan merasa tidak tahu harus melaporkan pelecehan ini kepada siapa karena pelaku memiliki kekuasaan yang tinggi. Ada pula yang takut melapor karena khawatir akan dampak negatif terhadap pekerjaan mereka, termasuk kemungkinan dipecat atau dikucilkan. Mereka kadang menghadapi tekanan untuk tetap produktif meskipun berada dalam situasi yang tidak nyaman dan melecehkan.

Meskipun film ini diproduksi di tahun 2017 silam, namum kisah dan ceritanya tentang realitas pelecehan seksual yang dialami oleh pekerja perempuan di tempat kerja, membuka mata publik tentang tindakan kejahan kemanusiaan yang terus terjadi hingga saat ini dan cenderung meningkat.

Sebut saja data  Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, pada tahun 2019 terdapat 431.471 kasus kekerasan terhadap perempuan, meningkat 693% dari 2008 yang hanya 54.425 kasus (databoks.katadata.co.id, 09 Maret 2020).

Disebutkan juga bahwa, sepanjang tahun 2020/2021 terdapat 389 kasus kekerasan seksual di tempat kerja dengan korban sebanyak 411 korban. Pada tahun 2022, jumlah kasus kekerasan seksual di tempat kerja meningkat menjadi 324 kasus dengan 384 korban, dan hingga Mei 2023 terdapat 123 kasus dan 135 korban (antaranews.com, 11 Juni 2023).

Sungguh miris menyaksikan data kasus kekerasan seksual terhadap buruh perempuan di Indonesia di atas, dan menunjukkan bahwa kekerasan seksual di tempat kerja adalah fenomena yang terus berlanjut, dan entah sampai kapan kejahatan ini bisa berakhir.

Selain menceritakan kisah dan kesaksian pekerja perempuan korban kekerasan seksual, film yang berdurasi sekitar 20 menit 23 detik ini, juga menceritakan upaya-upaya advokasi yang dilakukan oleh aktivis perempuan.

Sejumlah aktivis FBLP mulai mulai mengorganisir perjuangan melawan kekerasan seksual di pabrik, dengan bermula dari pengaduan anggota yang menjadi korban pelecehan. 

Lalu melakukan aksi pemasangan rambu-rambu area bebas pelecehan seksual di seluruh kawasan industri. Pendirian pos pengaduan atau pembelaan perempuan yang difasilitasi oleh KBN bekerja sama dengan kepolisian dan serikat pekerja, dan sosialisasi tentang penghapusan kekerasan seksual.

Dijelaskan dalam film bahwa, FBLP melaporkan masih banyak pekerja yang tidak memiliki informasi tentang hak-hak mereka atau tidak tergabung dalam serikat pekerja, sehingga sulit untuk melaporkan atau melawan pelecehan yang mereka alami. FBLP berusaha memberikan suara kepada korban pelecehan seksual yang sering kali bungkam karena tekanan sosial dan stigma.

Catatan Refleksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun