Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Bersedekah Itu Politis: Sebuah Perspektif

21 Maret 2024   23:49 Diperbarui: 21 Maret 2024   23:54 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://jambi.antaranews.com/

Jika tidak keliru, Presiden Jokowi yang "tunggang-langgang" turun gunung membagi-bagi bansos pada masyarakat di masa dua pekan menjelang Pemilu lalu, bisa dibaca sebagai politik sedekah ala Jokowi.

Politik sedekah sebagai alat untuk memperkuat kepatuhan dan loyalitas. Dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, bisa menciptakan narasi tentang diri sebagai pihak yang peduli dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Juga lain cerita namun serupa, perihal politik sedekah ala oligarki dengan konsensi politik koalisi. Bersedekah digunakan sebagai alat untuk memperkuat hubungan ekonomi-politik antara elit politik, agar jaringan hubungan terawat dengan baik, yang pada gilirannya dapat memberikan mereka akses ke kekuasaan politik dan pengaruh.

Masuknya AHY dalam koalisi pemerintahan juga bisa dibaca sebagai buah dari politik sedekah, setelah Demokrat berbalik arah mendukung koalisi Prabowo-Gibran pada pra kandidasi lalu. Kemudian dilanjutkan dengan perjumpaan Prabowo dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan tempo itu  (Sabtu, 17 Februari 2024).

Atau politik sedekah ala Jokowi melalui penyematan bintang empat kepada Prabowo Subianto tempo hari. Kedua pihak ternyata sudah sama-sama saling bersedekah. Prabowo telah bersedekah kepada Jokowi dengan mendapuk Gibran Rakabuming Raka sebagai wapres, dan Jokowi  bersedekah kepada Prabowo dengan "utang budi" bintang empat dipundak.

Itulah sekelumit tentang politik bersedekah. Meskipun telah menjadi salah satu nilai yang mendalam dalam banyak agama dan kebudayaan sebagai ekspresi altruisme dan empati terhadap mereka yang kurang beruntung tanpa pamrih. Demikian jika bersedekah di tangan orang budiman.

Lain halnya jika bersedekah ditangan orang bandit, bersedekah dapat menjadi alat untuk meneguhkan kuasa (power), memperkuat dominasi, kontrol serta mengamankan pengaruh suatu kelompok terhadap kelompok lain. Dan terutama memperkuat hubungan ekonomi-politik antara elit politik untuk mengawetkan hubungan dan pengaruh terhadap akses pada kekuasaan dan politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun