Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Mengatasi "Post-Election Syndrome", Manajemen Psikologi Pasca-pemilu

18 Februari 2024   11:45 Diperbarui: 19 Februari 2024   19:15 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mengatasi "Post Election Syndrome". (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Dengan dukungan yang tepat, para caleg yang gagal dapat memperkuat ketahanan mental dan dapat mengambil tindakan konstruktif untuk mencegah timbulnya kondisi yang lebih serius.

Menurut penulis, setidaknya medote ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah yang dapat diambil, pertama; validasi dan pengakuan emosi. 

Penting bagi caleg untuk diberi ruang untuk mengekspresikan emosi mereka secara terbuka dan merasa didengar dan dimengerti. Ini bisa dilakukan melalui sesi konseling atau percakapan yang empati dengan profesional kesehatan mental atau teman dekat.

Kedua, pemahaman tentang kegagalan sebagai bagian dari proses. Membantu caleg memahami bahwa kegagalan dalam pemilu adalah bagian dari proses politik dan bukan penilaian pribadi yang menyeluruh. 

Memiliki persepsi yang seimbang tentang kegagalan dapat membantu mencegah terjadinya perasaan malu atau harga diri yang rendah.

Ketiga, refleksi dan pembelajaran. Mendorong caleg yang gagal untuk merenungkan pengalaman mereka dalam pemilu, mengidentifikasi pelajaran yang dapat dipetik, dan menetapkan tujuan atau langkah-langkah berikutnya dalam perjalanan mereka. Proses ini dapat membantu memperbaiki resiliensi dan kemampuan adaptasi.

Keempat, dukungan sosial. Memastikan bahwa caleg memiliki dukungan sosial yang cukup dari keluarga, teman, dan kolega politik dapat membantu mereka melalui masa sulit ini. 

Mendengarkan, memberikan dukungan praktis, dan menawarkan bantuan saat diperlukan adalah langkah-langkah yang penting dalam merawat kesehatan mental mereka.

Kelima, mengembangkan Strategi Pengelolaan Stres. Melatih caleg dalam strategi pengelolaan stres yang efektif, seperti olahraga teratur, meditasi, atau aktivitas kreatif, dapat membantu mereka menangani tekanan yang muncul akibat kegagalan dalam pemilu.

Keenam, melakukan evaluasi kesehatan mental secara teratur. Mengajak caleg untuk melakukan evaluasi kesehatan mental secara teratur dengan profesional kesehatan mental dapat membantu mencegah timbulnya masalah kesehatan mental yang lebih serius. Ini termasuk memantau tanda-tanda depresi, kecemasan, atau gangguan kesehatan mental lainnya.

Dengan demikian, melalui Preventive Mental Health Care bagi caleg yang gagal dalam pemilu sebagai pendekatan penting untuk membantu mereka mengatasi stres, kekecewaan, dan potensi masalah kesehatan mental lainnya yang dapat timbul akibat pengalaman kegagalan. Dengan dukungan yang tepat dan pendekatan yang holistik, mereka dapat memperkuat ketahanan mental yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun