Mohon tunggu...
Helmy Hananto
Helmy Hananto Mohon Tunggu... -

Perencana Keuangan. Certified Financial Planner (CFP), Associate Estate Planning Practitioner (AEPP), Chartered Accountant (CA)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Membebaskan Diri dari Jeratan Utang Kartu Kredit yang Melilit hingga Leher

29 Oktober 2018   09:31 Diperbarui: 29 Oktober 2018   11:42 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persaingan bisnis kartu kredit cukup ketat saat ini mendorong bank penerbit sering mengeluarkan promosi reward point yang besar atau diskon istimewa dari para merchant. Sekarang pun ada lagi promosi cash back pembayaran melalui payment gateway di toko online yang menjamur saat ini.

Kuncinya, belanjalah sesuai kemampuan dan prioritas anggaran yang cermat dan rasional. Buang jauh pola hidup konsumtif yang emosional. Sebelum membeli, pertimbangkan berulang kali apakah itu suatu kebutuhan atau sekedar keinginan. Lunaskan bersih tagihan kartu kredit setiap bulannya.

Ketika jeratan hutang kartu kredit sudah telanjur melilit leher, bagaimana kita membebaskan diri?

Ketika situasi seperti ini sudah menimpa, maka "diet ketat" belanja menjadi tindakan mutlak agar segala "penyakit kronik" dan "lapisan lemak" hutang tersebut bertahap luntur. Terus menerus dilakukan hingga "tensi" aliran dana keuangan pulih kembali.

Beberapa cara yang bisa dilakukan.

Pertama, menjual asset yang dimiliki untuk melunaskan hutang. Bisa berupa kendaraan bermotor, atau barang lain apapun yang masih laku dijual, jam tangan, sepatu, tas atau apapun.

Cara berikutnya, mengkonversi dengan sumber pinjaman lain yang bunga nya lebih lunak, agar porsi hutang pokok dapat terbayarkan sedikit demi sedikit.

Ingatlah untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika beban cashflow terasa mulai nyaman.

Jadi kedepannya, miliki dan laksanakan lah anggaran rumah tangga yang bijak. Bentuk dan bangunlah akumulasi tabungan dan investasi agar tercapai target masa bebas finansial di usia sebelum lanjut.

Berpandanganlah jauh kedepan untuk mempersiapkan usia baya yang makmur sejahtera penuh nikmat. Miliki proteksi penghasilan dari asuransi bagi tanggungan keluarga terkasih, selama Anda dalam perjalanan menuju tahap bebas finansial tersebut. Ketenangan pikiran karena keuangan beres menjadikan fisik semakin sehat.

Kutipan dari Charles A. Jeffe, "Bukan gaji dan tingkat penghasilan yang membuat Anda sejahtera, melainkan pola belanja Anda"

Helmy Hananto -- Wealth Planner

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun