Kendala lain yang dirasakan adalah beberapa merchant enggan menerima pembayaran melalui QRIS karena waktu cair yang dianggap lama dan merasa perputaran uang untuk modal sulit.
Diluar kendala-kendala yang ada, QRIS mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Semakin banyak transaksi yang dilakukan melalui QRIS, tentu akan ada peningkatan volume transaksi dan pertumbuhan dari sektor usaha kecil dan menengah yang mulai menerima pembayaran secara digital.
QRIS tidak hanya mempermudah transaksi di dalam negeri, tetapi kini QRIS telah memfasilitasi transaksi antar negara-negara ASEAN. Hal ini membuka peluang bagi kerjasama ekonomi antar negara lebih erat. QRIS mempermudah transaksi lintas batas, mengurangi biaya, dan mempercepat proses pembayaran pengguna ketika berlibur ke negara-negara ASEAN.
Transformasi pembayaran dengan QRIS di era digital saat ini memang menawarkan banyak keuntungan bagi masyarakat. Meski hambatan dan tantangan masih ada dan perlu diatasi dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. QRIS memiliki potensi untuk menjadi standar pembayaran di masa depan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
QRISnya satu, menangnya banyak!
-Participant of BI Digital Content Competition 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H