Mohon tunggu...
Putri SelitaFirdaus
Putri SelitaFirdaus Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas biasa

Menggemari berkegiatan di alam terbuka dan membaca buku yang selanjutnya dituangkan menjadi sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Geosite Batu Bedil: Kisah Lanun dan Para Monyet

16 November 2024   13:15 Diperbarui: 26 November 2024   10:14 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Penulis : Sumur Beracun 

Masyarakat Pantai Batu Bedil juga mengelola konservasi Kerang Kima sebagai opsi lain dari destinasi pariwisata. Di sana, terdapat sebuah pulau bernama Pulau Pasir yang berlokasi persis di depan Pantai Batu Bedil dan dijadikan sebagai tempat konservasi Kerang Kima.

Sebagai salah satu Geosite, mau tidak mau Batu Bedil harus memiliki fasilitas penunjang pariwisata.

Saat ini, fasilitas kepariwisataan seperti toilet lengkap dengan kamar bilas masih dikelola oleh masyarakat secara mandiri. Kondisi itu bisa mengurangi kenyamanan para wisatawan.

Selain itu, wisatawan pun harus hari-hati dengan kawanan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Kawanan berjumlah 27 ekor monyet ini adalah penghuni nakal di Batu Bedil yang punya rasa ingin tahu tinggi dan sering merebut barang wisatawan. 

Gangguan kecil lain, seperti biasa, berupa agas dan nyamuk yang haus darah bila angin berembus tidak terlalu kencang.

Begitulah sekelumit kisah dari Geosite Batu Bedil, tempat tim Dayung Jelajah Nusantara Series Belitong bermalam pada hari ke-2 operasional pendayungan. 

Apabila Anda bermalam di sana, jangan lupa menengok ke angkasa karena di sana terlihat gemintang.

Di sana ada gemerlap yang menambah keindahan Geosite Batu Bedil dan bukan hanya kisah kelam lanun dan para monyet.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun