Mohon tunggu...
Helen Tuhumury
Helen Tuhumury Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Quiet but an easy going person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengolah Pangan atau Manfaat Fungsional Bahan Pangan: Antara Gaya Hidup Modern dan Keberlanjutan

20 Desember 2023   15:06 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:08 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Meskipun bahan pangan fungsional memberikan berbagai manfaat kesehatan tambahan, terdapat argumen yang mendukung pandangan bahwa bahan pangan fungsional mungkin lebih mahal atau sulit diakses oleh masyarakat umum. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini termasuk proses produksi, distribusi, dan pemasaran yang mungkin meningkatkan biaya produk tersebut. Salah satu faktor utama yang menyebabkan bahan pangan fungsional lebih mahal adalah proses produksinya. 

Beberapa bahan pangan fungsional memerlukan teknologi khusus atau proses produksi yang kompleks untuk mempertahankan kandungan nutrisinya. Sebagai contoh, produk susu yang diperkaya dengan probiotik atau prebiotik memerlukan kontrol ketat dalam proses fermentasi untuk memastikan kelangsungan hidup mikroorganisme yang bermanfaat. 

Proses ini dapat meningkatkan biaya produksi, dan biaya tersebut kemudian dapat tercermin pada harga jual produk. Contoh lainnya adalah suplemen makanan atau produk kesehatan fungsional yang dihasilkan melalui teknologi ekstraksi atau formulasi khusus. Proses pengambilan senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan atau mikroorganisme dapat melibatkan teknologi canggih, dan ini seringkali memerlukan investasi besar dalam riset dan pengembangan. Biaya ini kemudian dapat membuat produk tersebut menjadi lebih mahal dan kurang terjangkau oleh masyarakat umum. 

Distribusi dan logistik juga dapat menjadi faktor yang menyulitkan akses masyarakat umum terhadap bahan pangan fungsional. Produk dengan umur simpan yang lebih pendek atau yang memerlukan penyimpanan khusus dapat memerlukan rantai distribusi yang lebih kompleks dan lebih mahal. 

Sebagai contoh, produk organik atau produk dengan kandungan nutrisi yang sangat sensitif terhadap cahaya dan panas mungkin memerlukan pengemasan atau penyimpanan khusus untuk mempertahankan kualitasnya. Hal ini dapat meningkatkan biaya distribusi, dan biaya tersebut dapat ditransfer ke konsumen dalam bentuk harga jual yang lebih tinggi.  

Selain itu, pemasaran dan branding juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada harga tinggi bahan pangan fungsional. Produk yang dipasarkan sebagai makanan kesehatan atau makanan fungsional cenderung melibatkan strategi pemasaran yang lebih canggih dan biaya iklan yang lebih tinggi untuk menyampaikan manfaat kesehatan yang dijanjikan. Ini dapat membuat produk tersebut kurang terjangkau oleh masyarakat umum yang mungkin memilih produk yang lebih terjangkau namun kurang dipromosikan. 

Contoh konkret dari kesulitan akses masyarakat umum terhadap bahan pangan fungsional dapat ditemukan dalam ketersediaan dan harga produk organik. Meskipun produk organik sering dianggap lebih sehat dan ramah lingkungan, harga yang lebih tinggi dapat membuatnya sulit diakses oleh sebagian besar konsumen. 

Biaya produksi yang lebih tinggi, sertifikasi organik, dan proses distribusi yang khusus dapat menjadikan produk organik lebih mahal dibandingkan dengan produk konvensional. Suplemen makanan atau produk kesehatan tertentu juga bisa mencerminkan tantangan aksesibilitas. 

Misalnya, suplemen yang mengandung senyawa-senyawa unik atau eksklusif dapat memiliki harga yang jauh di atas rata-rata, membuatnya sulit dijangkau oleh masyarakat umum. Keterbatasan akses terutama dapat terjadi di daerah dengan tingkat ekonomi yang rendah, di mana prioritas belanja cenderung diberikan pada kebutuhan dasar. 

Tidak hanya itu, beberapa produk makanan fungsional yang berkualitas tinggi dan dihasilkan secara etis juga dapat menjadi sulit diakses. Produk yang diperoleh dari sumber daya yang berkelanjutan atau dikelola dengan cara yang ramah lingkungan sering kali melibatkan biaya produksi tambahan, dan hal ini dapat tercermin pada harga jualnya. 

Sebagai contoh, produk ikan omega-3 yang berasal dari perikanan berkelanjutan atau minyak kelapa sawit dari pertanian lestari mungkin memiliki harga yang lebih tinggi, membatasi akses konsumen pada produk-produk tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun