Mohon tunggu...
Helen Tuhumury
Helen Tuhumury Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Quiet but an easy going person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengolah Pangan atau Manfaat Fungsional Bahan Pangan: Antara Gaya Hidup Modern dan Keberlanjutan

20 Desember 2023   15:06 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:08 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam dunia yang semakin terkait dan berubah dengan cepat, pertanyaan seputar pengolahan pangan dan manfaat fungsional bahan pangan semakin menjadi perhatian utama. Pilihan antara mengolah pangan untuk memperpanjang masa simpan atau memanfaatkan bahan pangan secara fungsional agar tetap alami menimbulkan perdebatan seputar gaya hidup modern dan keberlanjutan pangan. Di satu sisi, masyarakat modern menginginkan makanan yang praktis dan dapat bertahan lama, sementara di sisi lain, ada dorongan untuk kembali kepada aspek alami dan fungsional bahan pangan untuk menjaga kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.

Evolusi gaya hidup modern, dengan segala kemudahan teknologi dan perubahan pola konsumsi, telah menciptakan kebutuhan akan pangan yang dapat diolah dan dikonsumsi secara cepat. Makanan instan, makanan siap saji, dan produk olahan lainnya mendominasi pasar global, menyediakan pilihan cepat dan praktis untuk kebutuhan konsumen yang serba terburu-buru. Pengolahan pangan menjadi produk yang tahan lama tidak hanya memungkinkan distribusi global yang efisien, tetapi juga memberikan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, di tengah-tengah kenyamanan yang dibawa oleh pengolahan pangan, muncul pertanyaan tentang dampak kesehatan jangka panjang. Banyak produk olahan mengandung bahan tambahan, pengawet, dan pemanis buatan yang memunculkan kekhawatiran terkait efek sampingnya terhadap kesehatan manusia. Pemrosesan yang berlebihan juga sering kali menyebabkan hilangnya nutrisi penting dalam bahan pangan, yang seharusnya memberikan nilai gizi maksimal bagi konsumen.

Di sisi lain, ada tren yang semakin berkembang dalam masyarakat yang mengutamakan manfaat fungsional bahan pangan. Konsumen kini semakin sadar akan kesehatan dan nutrisi, mencari produk pangan yang memiliki manfaat tambahan bagi tubuh. Bahan pangan fungsional, seperti biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, dan bahan pangan organik, menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan nutrisi alami tanpa tambahan bahan kimia dan pengawet.

Manfaat fungsional bahan pangan tidak hanya terletak pada kandungan gizi yang lebih tinggi, tetapi juga pada potensi untuk mendukung kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Biji-bijian utuh, misalnya, dikenal karena kandungan seratnya yang tinggi, yang dapat meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi risiko penyakit jantung. Sayuran dan buah-buahan yang tidak diolah secara berlebihan tetap mempertahankan antioksidan dan vitamin yang esensial untuk kesehatan.

Selain kesehatan, pertimbangan keberlanjutan semakin mendominasi percakapan seputar pangan. Pengolahan pangan secara masif dapat memberikan dampak serius pada lingkungan. Limbah industri, pemakaian energi yang tinggi, dan penggunaan sumber daya alam yang besar menjadi konsekuensi dari industri pengolahan pangan. Di sinilah manfaat fungsional bahan pangan mencuat sebagai opsi yang lebih ramah lingkungan. Prinsip-prinsip pertanian organik dan pangan lokal yang minim pemrosesan menjadi fokus dalam upaya untuk mengurangi jejak lingkungan dari produksi pangan.

Dalam konteks ini, tulisan ini akan menjelajahi secara mendalam perbandingan antara mengolah pangan dan manfaat fungsional bahan pangan. Dengan melibatkan perspektif kesehatan, gaya hidup modern, dan keberlanjutan pangan, dan akan membahas argumen-argumen yang mendukung dan menentang kedua pendekatan ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang implikasi masing-masing pilihan, kita dapat membantu membentuk arah konsumsi pangan yang lebih bijak dan berkelanjutan. Pemahaman akan dilema ini bukan hanya penting bagi konsumen individual, tetapi juga bagi produsen, pengambil kebijakan, dan masyarakat secara keseluruhan dalam merancang masa depan pangan yang lebih baik.

Mengolah Pangan

Mengolah pangan memungkinkan ketersediaan makanan yang lebih praktis dan efisien. Produk olahan sering kali memiliki masa simpan yang lebih lama, memudahkan distribusi dan konsumsi di berbagai lokasi.  Salah satu alasan utama untuk mengolah pangan adalah kepraktisan dalam aspek ketersediaan dan penyimpanan. Proses pengolahan memungkinkan makanan untuk memiliki masa simpan yang lebih lama, meminimalkan risiko pembusukan, dan menjaga kualitas makanan. 

Contohnya adalah teknik pengalengan atau pengeringan, yang memungkinkan buah-buahan dan sayuran tetap tersedia di luar musim panen. Dengan demikian, konsumen dapat menikmati variasi pangan sepanjang tahun tanpa tergantung pada musim tertentu. Selain itu, produk olahan juga memberikan kemudahan dalam persiapan makanan sehari-hari. 

Produk seperti mi instan, saus siap pakai, atau makanan kalengan menyediakan opsi makanan yang cepat dan mudah disiapkan. Ini sangat penting dalam kehidupan modern yang serba terburu-buru, di mana waktu menjadi faktor kritis. Masyarakat yang sibuk sering kali memilih produk olahan sebagai alternatif cepat dan nyaman daripada menghabiskan waktu lama untuk mempersiapkan bahan makanan mentah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun