Tahap ini memberikan waktu bagi orang yang mengalami duka untuk menyerap secara bertahap hal yang mendukakan dan mulai untuk memprosesnya.
Anger adalah tahap menyalahkan orang lain dan mengalihkan kemarahan kepada keluarga dan teman-teman dekat. Kemarahan adalah usaha menyembunyikan berbagai emosi dan penderitaan yang dialami.
Bargaining adalah tahap untuk mendapatkan kembali perasaan memegang kendali atau dapat mempengaruhi hasil akhir suatu kejadian.
Pada tahap ini, orang yang berduka berandai-andai dengan menciptakan beberapa skenario “what if” dan “if only”. Bargaining membantu menunda kesedihan, kebingungan, dan rasa sakit.
Depression merupakan “tahap diam” dalam berduka. Pada tahap ini, orang yang berduka mengisolasi diri dari orang-orang untuk mengatasi rasa dukanya. Ada rasa kosong, kewalahan atau putus asa yang dirasakan.
Acceptance adalah tahap di mana orang yang berduka dapat menerima realitas kematian orang yang dikasihinya. Dalam tahap ini, emosi menjadi lebih stabil.
Belakangan, David Kesler dalam bukunya “Finding Meaning” menambahkan tahap keenam dalam proses berduka, yakni “meaning”.
Pada tahap ini, seseorang yang berduka mencari makna dibalik kematian orang yang dikasihi dan melanjutkan hidup.
Realitas Duka
Pada kenyataannya, proses berduka tidak selalu mengikuti tahap-tahap yang dikemukakan oleh Kübler-Ross secara berurutan dan linier.