Tidur Lebih Nyenyak
Berdasarkan survei yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2017, orang yang melajang tidur lebih lama dan lebih nyenyak dibandingkan dengan mereka yang sudah menikah. Para lajang tidak terganggu dengan kebiasaan pasangan seperti mendengkur, menarik selimut, berpindah-pindah posisi tidur, atau pun suara anak menangis.
Mengembangkan Potensi
Para lajang dapat menggunakan waktu yang dimiliki untuk mengembangkan potensi baru seperti mempelajari keahlian baru yang menunjang karir, menekuni hobi, melakukan hal-hal yang bersifat filantropis, ataupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Lebih Berani Mengambil Risiko
Orang yang masih lajang bisa mengambil tawaran menarik meski berisiko, seperti mengambil pekerjaan yang berada di kota ataupun negara lain, memulai bisnis baru, ataupun mengganti karir. Berbeda dengan yang sudah menikah, risiko dapat mempengaruhi atau menyeret keluarganya ke dalam keadaan yang merugikan.
Me Time
Para lajang memiliki waktu luang yang lebih banyak untuk melakukan aktivitas me time. Entah melakukan solo traveling sepuasnya ke tempat-tempat impian, melakukan perawatan diri dan relaksasi di spa atau salon, ataupun sekedar membaca buku. Dengan melakukan me time, pikiran menjadi lebih segar dan siap untuk kembali produktif. Tidak jarang saat melakukan traveling, para lajang mendapat pengalaman baru yang memperkaya perspektif tentang hidup.
Melatih Tanggung Jawab
Orang yang hidup melajang terlatih untuk mengambil tanggung jawab terhadap diri sendiri. Hal ini menjadi modal untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar di kemudian hari.