Psikologi sekolah merupakan profesi dan subspesialisasi psikologi dalam konteks pendidikan. Psikolog sekolah dilatih dengan basis pengetahuan psikologi, yang kemudian menggunakan keterampilan mereka untuk membantu siswa, guru, dan orang tua mereka mengatasi masalah pendidikan, sosial, interpersonal atau emosional yang mengganggu kemajuan siswa di sekolah, serta menentukan solusi untuk membuka jalan bagi pencapaian pribadi dan akademik siswa. Sebagian besar psikolog sekolah bekerja di sekolah, pusat kesehatan masyarakat, dan klinik.
Pada umumnya, klien utama psikolog sekolah adalah siswa. Namun, untuk membantu siswa secara efektif, psikolog sekolah dapat bekerjasama dengan siswa, guru, keluarga dan administrator sekolah untuk memastikan bahwa siswa menerima pendidikan terbaik.Â
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan setiap siswa dan memperbaiki kelemahan, seperti ketidakmampuan belajar dan masalah perilaku.Â
Psikolog sekolah dapat berperan dalam mendesain ulang praktek pembelajaran, terutama dari taman kanak-kanak hingga sekolah K-12. Tanggung jawab psikolog sekolah sangat luas, tugas mereka termasuk sebagai berikut:
- Melakukan tes dan evaluasi psikolog
- Dukungan Program Pendidikan
- Mengajarkan perilaku prososial kepada siswa di lingkungan sekolah.
- Bimbingan siswa secara individu atau kelompok.
- Mengembangkan rencana intervensi untuk staf pengajar.
- Bertemu dengan orang tua.
- Memfasilitasi lokakarya dan pelatihan bagi orang tua dan guru.
- Bertindak sebagai penghubung dengan masyarakat.
Bimbingan Sekolah
Bimbingan konseling merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan di indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal,sesuai dengan potensinya.oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan konseling disekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah,yaitu kepala sekolah,guru,konselor,dan pengawas.Â
Bimbingan konseling ini lebih menutut kepada"pusat perhatian"untuk siswa dalam memasuki dunia pendidikan dan guna membantu siswa dalam beradaptasi,dan sebagai fasilitas untuk kebutuhan siswa dalam menjalankan pendidikannya.bimbingan konseling ini meliputi,sikap mental,kemandirian,pengarahan dalam pendidikan.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :
- Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
- Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan
- Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
- Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
- Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal bel ajar, mengerjakan tugas - tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh     informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
- Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian
Jadi, berdasarkan informasi-informasi di atas dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah sebuah kondisi dimana seseorang memiliki keadaan psikis yang baik, yang mana kondisi tersebut ditandai dengan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, salah satunya dalam dunia pendidikan.Â
Banyak pelajar yang mengalami stress yang mengakibatkan kesehatan mentalnya terganggu. Oleh karena itu, psikolog sekolah dan Guru BK (Bimbingan dan Konseling) memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan kesehatan mental yang dihadapi oleh para pelajar. Meskipun Psikolog sekolah dan Guru BK memiliki peranan yang cukup berbeda. Namun keduanya dapat bersatu padu dalam meningkatkan kesehatan mental pada pelajar.