Mohon tunggu...
Hedy Lim
Hedy Lim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pembelajar yang pernah mengajar untuk tambahan, lalu mengajar sebagai profesi dan mengajar sebagai panggilan. Apapun alasannya, selalu suka mengajar, dan sekarang (setidaknya menurut PLPG) adalah seorang guru profesional :p

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ibu dan Anak Laki-lakinya

26 Juni 2019   12:00 Diperbarui: 26 Juni 2019   19:48 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ada juga anak yang tidak suka, bukan berarti tidak sayang, hanya dia tidak suka menonjolkan kedekatan dengan orang tua nya lalu dipamerkan di media melalui foto-foto. Jangan sakit hati bu, kalau kita tahu sifatnya, ya begitulah dia.

Anak laki-lakiku seperti nomer 2 . Haha, jadi alhasil, daripada menunggu dia yang memamerkan foto, sayalah tukang pamernya. Senang sekali bisa memamerkan beberapa foto dengannya apalagi dalam pose sedang dipeluk. Rasanya gak mau dilepas dan berharap begini terus dong.

Salah satu masa dari pacaran anak-anak ini yang paling membuat saya tertawa bahagia adalah saat mereka saling bantu belajar. Anakku biasanya berbagi dengan menjelaskan topik matematika atau ilmu IPA lainnya, sementara kolaborasinya adalah dapat catatan, sesuatu yang berhubungan dengan kerajinan menulis. 

Kalau sedang bertukar pelajaran, ada terdengar "aduuuhh kamu gimana sih, masak gini aja gak bisa, itu tuh pakai rumus......." hahaha terngiang kembali, jadi senyum lagi. Begitulah nak, belajar saling mengasihi dan membantu.

Kuatirkah para ibu dengan gaya pacaran anak muda? Iya, pasti. Sama. Saya rasa bagi kita para ibu normal, ada sedikit rasa kuatir terhadap kemampuan mereka menjaga diri. Boleh diulang diingatkan kepada anak laki-laki kita untuk menjaga hubungan dengan baik. 

Tanggung jawab anak laki lebih besar karena memiliki dua tanggung jawab, pada dirinya dan pacarnya. Kekuatan iman menjadi dasar anak-anak melakukan tanggung jawabnya ini. Bersyukur mereka cukup rajin  mengikuti ibadah. Sebagai mama, saya terus mendoakan yang terbaik.

Selepas SMA, mereka akan berjauhan karena beda kampus dan jarak. Akankah langgeng? Bukan kita, ibunya, yang menentukan. Harapan terbaik selalu disematkan kepada anak-anak, tetapi masa depan masih cukup panjang. 

Apapun ujung dari semua ini, merekalah yang menentukan. Sebijaksana inikah saya? Tidak, tapi saya ingin seperti itu dan belajar sehari demi sehari. Dan saya tersadar, anak laki-lakiku sudah menjelang dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun