Namun ada juga anak yang tidak suka, bukan berarti tidak sayang, hanya dia tidak suka menonjolkan kedekatan dengan orang tua nya lalu dipamerkan di media melalui foto-foto. Jangan sakit hati bu, kalau kita tahu sifatnya, ya begitulah dia.
Anak laki-lakiku seperti nomer 2 . Haha, jadi alhasil, daripada menunggu dia yang memamerkan foto, sayalah tukang pamernya. Senang sekali bisa memamerkan beberapa foto dengannya apalagi dalam pose sedang dipeluk. Rasanya gak mau dilepas dan berharap begini terus dong.
Salah satu masa dari pacaran anak-anak ini yang paling membuat saya tertawa bahagia adalah saat mereka saling bantu belajar. Anakku biasanya berbagi dengan menjelaskan topik matematika atau ilmu IPA lainnya, sementara kolaborasinya adalah dapat catatan, sesuatu yang berhubungan dengan kerajinan menulis.Â
Kalau sedang bertukar pelajaran, ada terdengar "aduuuhh kamu gimana sih, masak gini aja gak bisa, itu tuh pakai rumus......." hahaha terngiang kembali, jadi senyum lagi. Begitulah nak, belajar saling mengasihi dan membantu.
Kuatirkah para ibu dengan gaya pacaran anak muda? Iya, pasti. Sama. Saya rasa bagi kita para ibu normal, ada sedikit rasa kuatir terhadap kemampuan mereka menjaga diri. Boleh diulang diingatkan kepada anak laki-laki kita untuk menjaga hubungan dengan baik.Â
Tanggung jawab anak laki lebih besar karena memiliki dua tanggung jawab, pada dirinya dan pacarnya. Kekuatan iman menjadi dasar anak-anak melakukan tanggung jawabnya ini. Bersyukur mereka cukup rajin  mengikuti ibadah. Sebagai mama, saya terus mendoakan yang terbaik.
Selepas SMA, mereka akan berjauhan karena beda kampus dan jarak. Akankah langgeng? Bukan kita, ibunya, yang menentukan. Harapan terbaik selalu disematkan kepada anak-anak, tetapi masa depan masih cukup panjang.Â
Apapun ujung dari semua ini, merekalah yang menentukan. Sebijaksana inikah saya? Tidak, tapi saya ingin seperti itu dan belajar sehari demi sehari. Dan saya tersadar, anak laki-lakiku sudah menjelang dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H