Menurut Heigel, kegaduhan Pemkab Karawang membeli Mobdin mewah Bupati dan Wabup tak bisa dipisahkan dengan "Rumor Politis" yang beredar di masyarakat. Karena tahun 2024 Cellica lengser sudah 2 periode jadi Bupati Karawang.
Calon terkuat pasca Cellica lengser, hanya Wabup Aep Syaepuloh. Dibayangi pesaing terkuatnya Sekda Acep Jamhuri Calon Bupati Karawang. Maka terlihat jelas Aep Syaepuloh akan bersaing ketat dengan Acep Jamhuri, Wabup versus Sekda dalam Pilkada Karawang 2024 untuk memperebutkan kursi Karawang 1.
Namun gara-gara kasus Mobdin mewah, Aep gagal meraih simpati rakyat jelang Pilkada 2024. Ada benarnya statemen Sekjen Kompak Reformasi yang mengatakan, "jika beliau Wabup menolak Mobdin mewah maka elektabilitas, rating dan simpati masyarakat akan meningkat."
Lihatlah rakyat Karawang cari makan saja susah, tersiksa PSBB, PPKM Darurat, PPKM Level 4-3 dan 2. Dagang tidak laku, bisnis macet, hutang numpuk, jalan ditutup, diblokir, Bansos dipungli. Serta disuguhi Horror; Ambulans, Rumah Sakit, peti mati dan Kuburan.
Kasus Mobdin mewah ditengah pandemi Covid-19 ini telah jadi coreng hitam di muka Bapak (Wabup). Nilai Aep jeblok di mata rakyat. Maka siapa untung siapa buntung dalam pertikaian antar elite di Kabupaten Karawang ini?
Sekda Acep Jamhuri paling diuntungkan, pasti bakal melenggang kangkung "Seng Ada Lawan" artinya Tak Tertandingi pasca Cellica lengser. Bukan rahasia umum pak Sekda nyalon Bupati Karawang kan sudah dari dulu gembar-gembor." Tutup Heigel. (dot)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H