"Saya yakin bila beliau menolak maka elektabilitas, rating dan simpati masyarakat akan meningkat," ujarnya.
Berita Mobdin Makan TumbalÂ
Disisi lain polemik Mobdin Bupati itu sudah makan korban. Yang terbaru, gara-gara berita Mobdin mewah Bupati, Pemilik Akun Momo Dhio Alief diadukan ke Polisi oleh jurnalis bernama Muhammad Chaedir alias Codink bin Charda, karena Dhio mengunggah status di akun Facebook pribadinya yang diduga telah menghina profesi jurnalis yang mengkritik kebijakan Pemkab membeli Mobdin mewah.
Dhio diadukan ke Polres Karawang dengan dugaan telah melakukan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dimaksud dalam pasal 27 ayat 3 UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Saya selaku pribadi telah melaporkan akun Facebook atas nama Momo Dhio Alief yang telah menghina profesi saya sebagai wartawan. Adapun laporan pengaduan ini telah diterima oleh pihak Polres Karawang, dan tindak lanjutnya sekitar dua hari kedepan," kata Codink dalam keterangan persnya, di Mapolres Karawang usai memberikan laporan.
Ditempat yang sama, Hendra Supriatna SH.,MH., Kuasa Hukum Codink menyayangkan atas apa yang telah ditulis akun Facebook Momo Dhio Alief.
"Seluruh jurnalis atau wartawan yang ada di Kabupaten Karawang mengecam keras dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Momo Dhio Alief. Profesi wartawan adalah profesi yang terhormat. Dimana mereka bekerja memberikan berita informasi kepada masyarakat," tandasnya.
Wabup Buntung Sekda yang Untung
Sementara itu menurut pengamat sosial politik, ekonomi dan bisnis, Heigel mengatakan, Cellica itu jelas tidak mempunyai "Sense of Crisis". Padahal sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo pernah menekankan pentingnya "Sense of Crisis" atau kepekaan dalam menghadapi krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19.
Presiden pernah sampaikan dihadapan sejumlah kepala daerah secara daring pada tanggal 02 Februari 2021 lalu. Pentingnya untuk memiliki perasaan bahwa situasi yang dihadapi Indonesia tidak biasa-biasa saja, sehingga perlu adanya "Sense of Crisis".
Lanjut Heigel, dengan tidak menolaknya Mobdin mewah Bupati dan Wabup bisa ditafsir Applaus Addiction Syndrome, penyakit tepuk tangan. Tidak punya kontrol diri, alias exhibitionist tukang pamer.