Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kontroversi Harta Kekayaan Bupati Karawang di LHKPN-KPK

22 September 2020   09:57 Diperbarui: 22 September 2020   22:11 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan selanjutnya pada 31 Desember 2018, terjadi penurunan harta Cellica. Di tahun 2018 tersebut, Cellica melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp.21.463.637.868. Lalu di tahun selanjutnya pada 31 Desember 2019 harta kekayaan Cellica turun lagi menjadi Rp.20.906.749.511.

Analisis Heigel

Ditemui di Kantor LBH Jaringan Hukum Indonesia (JHI) Perum Bakti Praja No. 10 A, Karawang. Pengamat sosial politik, ekonomi dan bisnis, Heigel mengatakan, Kang Jimmy lebih jujur daripada Cellica dalam polemik kontroversial LHKPN-KPK yang menggemparkan publik di Kabupaten Karawang baru-baru ini.

"Bagaimana tidak, baru kali ini dalam sejarah Bupati Karawang dari mulai Bupati  Singaperbangsa sampai Bupati H Ade Swara, hanya Bupati Cellica saja seorang yang gembar-gembor harta kekayaannya menyusut drastis setelah menjadi Bupati Karawang. Harta yang tadinya Rp.43.589.078.535 turun menjadi Rp.21.463.637.868, lalu turun lagi menjadi Rp.20.906.749.511," kata Heigel.

"Hal ini akan menjadi catatan sejarah khusus dalam buku Sejarah Bupati Karawang bahwa hanya pada masa kepemimpinan Celica menjadi Bupati Karawang saja harta kekayaan Bupati hilang separuhnya, dengan kata lain Cellica bilang ke seluruh rakyat Karawang, ini lho.. Gue jadi Bupati Karawang itu rugi, bangkrut, duit gue yang tadinya banyak, malah hilang separuhnya. Jadi Bupati Karawang itu rugi, Cellica seolah memberikan narasi itu kepada rakyat Karawang," tutur Heigel.

dokpri
dokpri
"Dari tahun 1633 sampai tahun 2016, tidak ada satu pun Bupati Karawang yang komplain, harta kekayaannya menyusut. Bahkan tidak ada satu pun catatan Sekda, Kepala Dinas atau Kepala Bagian pemda Karawang yang makan - tidur - BAB dan bekerja di Karawang teriak hartanya menyusut, berkurang. Harta kekayaan pejabat Karawang malah cenderung terus bertambah setelah bekerja di Karawang Kabupaten yang kaya. Dengan APBD tembus Rp.4 triliun Karawang jelas bin jelas bukan Kabupaten yang miskin, jangan sepelekan Karawang, kota industri dan PERURI saja ada di sini," tegas Heigel.

"Kang Jimmy harta kekayaannya naik 7 kali lipat, sedangkan Cellica harta kekayaannya naik 17 kali lipat, saat awal ke duanya masuk pemerintahan Kabupaten Karawang. Lalu sekarang, bagai mendengar petir di siang bolong, publik Karawang tersentak bukan alang-kepalang. Bupati Cellica malah plintat-plintut harta kekayaannya naik-turun di LHKPN-KPK, bagaikan naik Roller Coaster di Dunia Fantasi (Dufan).  

Nah...siapakah yang lebih berpotensi bohong dalam soal LHKPN-KPK baru-baru ini? Sesungguhnya Cellica tengah menghadapi kegagapan dan kebingungan. Logika paradoks dalam berpikir saat menetapkan harta kekayaannya tersebut. Kalau dibesarkan kok duitnya Bupati jadi banyak banget. Seorang mantan pejabat Karawang yang jujur, dirahasiakan namanya, pernah keceplosan buka rahasia keuangan Bupati kepada saya, kalau jadi Bupati Karawang satu periode saja bisa kekayaannya mencapai Rp.100 miliar," ungkap Heigel.

Bukan rahasia umum, sampai hari ini pokok masalah ini jadi jadi buah bibir di tengah masyarakat Karawang. Kalau dikecilkan LHKPN artinya Bupati telah menghina kecerdasan rakyat Karawang itu sendiri. Tak dapat dihindari soal LHKPN Bupati Karawang itu menjadi kontroversial, dan jadi pro-kontra mewarnai Pilkada Karawang yang akan digelar 9 Desember tutup tahun ini," pungkas Heigel. (dot)         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun