Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kontroversi Harta Kekayaan Bupati Karawang di LHKPN-KPK

22 September 2020   09:57 Diperbarui: 22 September 2020   22:11 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karawang- Publik di Kabupaten Karawang menilai "Cabup Petahana" Pilkada Karawang 2020,  yakni, Ahmad "Jimmy" Zamakhsyari lebih jujur daripada Cellica Nurrachadiana dalam soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini.

Seperti telah diketahui sebelumnya, berita tentang Cabup petahana Pilkada Karawang 2020, soal LHKPN ke KPK menjadi kontroversial dan jadi buah bibir masyarakat Karawang. Dalam LHKPN di KPK itu, Jimmy selaku Wakil Bupati dan Cellica selaku Bupati Karawang tentu saja harta kekayaan mereka mengalami perubahan setiap tahunnya.

Harta Kekayaan Jimmy  Naik

Harta kekayaan Wakil Bupati Ahmad Zamakhsyari setiap tahunnya terus meningkat. Dalam kurun waktu 4 tahun, harta kekayaan Ahmad Zamakhsyari meningkat hampir 7 kali lipat. Saat laporan di 5 Agustus 2015, harta yang dilaporkan oleh Jimmy adalah Rp.2.871.070.800 lalu dua tahun kemudian pada 31 Desember 2017 harta kekayaan Jimmy bertambah Rp.7 miliar.

Ia melaporkan kekayaannya sebesar Rp.9.872.604.089. Setahun kemudian, di 31 Desember 2018 harta kekayaan Jimmy kembali bertambah. Ia melaporkan kekayaannya ke KPK di tahun tersebut sebesar Rp.10.957.780.413. Dan terakhir, Jimmy melaporkan kekayaannya tahun 2019 di bulan Desember kembali meningkat. Harta kekayaannya pada 31 Desember 2019 sebesar Rp.14.134.999.254.

Harta kekayaan Jimmy paling banyak adalah di tanah dan bangunan. Nilainya mencapai Rp.9.239.350.000, sementara harta di bidang alat transportasi dan mesin mencapai Rp.2.620.000.000. Lalu harta bergerak lainnya sebesar Rp.844.428.000, Kas dan Setara Kas sebesar Rp1.431.221.254. Sumber

Harta Kekayaan Cellica Naik

Awalnya pada tahun 2010, H Ade Swara berpasangan dengan Cellica Nurrachadiana sebagai Cabup/Cawabup Karawang. Cellica melaporkan harta kekayaannya ke KPK hanya Rp.2,2 miliar.

Kemudian pada 2015 harta kekayaan Cellica menjadi Rp.37,9 miliar. Melonjak 17 kali lipat. Sumber

Lalu pada 4 April 2016, ia kembali melaporkan LHKPN ke KPK dengan mengalami kenaikan lagi hampir Rp.6 miliar, harta kekayaan Cellica jadi Rp.43.589.078.535.

Harta Kekayaan Cellica Turun

Laporan selanjutnya pada 31 Desember 2018, terjadi penurunan harta Cellica. Di tahun 2018 tersebut, Cellica melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp.21.463.637.868. Lalu di tahun selanjutnya pada 31 Desember 2019 harta kekayaan Cellica turun lagi menjadi Rp.20.906.749.511.

Analisis Heigel

Ditemui di Kantor LBH Jaringan Hukum Indonesia (JHI) Perum Bakti Praja No. 10 A, Karawang. Pengamat sosial politik, ekonomi dan bisnis, Heigel mengatakan, Kang Jimmy lebih jujur daripada Cellica dalam polemik kontroversial LHKPN-KPK yang menggemparkan publik di Kabupaten Karawang baru-baru ini.

"Bagaimana tidak, baru kali ini dalam sejarah Bupati Karawang dari mulai Bupati  Singaperbangsa sampai Bupati H Ade Swara, hanya Bupati Cellica saja seorang yang gembar-gembor harta kekayaannya menyusut drastis setelah menjadi Bupati Karawang. Harta yang tadinya Rp.43.589.078.535 turun menjadi Rp.21.463.637.868, lalu turun lagi menjadi Rp.20.906.749.511," kata Heigel.

"Hal ini akan menjadi catatan sejarah khusus dalam buku Sejarah Bupati Karawang bahwa hanya pada masa kepemimpinan Celica menjadi Bupati Karawang saja harta kekayaan Bupati hilang separuhnya, dengan kata lain Cellica bilang ke seluruh rakyat Karawang, ini lho.. Gue jadi Bupati Karawang itu rugi, bangkrut, duit gue yang tadinya banyak, malah hilang separuhnya. Jadi Bupati Karawang itu rugi, Cellica seolah memberikan narasi itu kepada rakyat Karawang," tutur Heigel.

dokpri
dokpri
"Dari tahun 1633 sampai tahun 2016, tidak ada satu pun Bupati Karawang yang komplain, harta kekayaannya menyusut. Bahkan tidak ada satu pun catatan Sekda, Kepala Dinas atau Kepala Bagian pemda Karawang yang makan - tidur - BAB dan bekerja di Karawang teriak hartanya menyusut, berkurang. Harta kekayaan pejabat Karawang malah cenderung terus bertambah setelah bekerja di Karawang Kabupaten yang kaya. Dengan APBD tembus Rp.4 triliun Karawang jelas bin jelas bukan Kabupaten yang miskin, jangan sepelekan Karawang, kota industri dan PERURI saja ada di sini," tegas Heigel.

"Kang Jimmy harta kekayaannya naik 7 kali lipat, sedangkan Cellica harta kekayaannya naik 17 kali lipat, saat awal ke duanya masuk pemerintahan Kabupaten Karawang. Lalu sekarang, bagai mendengar petir di siang bolong, publik Karawang tersentak bukan alang-kepalang. Bupati Cellica malah plintat-plintut harta kekayaannya naik-turun di LHKPN-KPK, bagaikan naik Roller Coaster di Dunia Fantasi (Dufan).  

Nah...siapakah yang lebih berpotensi bohong dalam soal LHKPN-KPK baru-baru ini? Sesungguhnya Cellica tengah menghadapi kegagapan dan kebingungan. Logika paradoks dalam berpikir saat menetapkan harta kekayaannya tersebut. Kalau dibesarkan kok duitnya Bupati jadi banyak banget. Seorang mantan pejabat Karawang yang jujur, dirahasiakan namanya, pernah keceplosan buka rahasia keuangan Bupati kepada saya, kalau jadi Bupati Karawang satu periode saja bisa kekayaannya mencapai Rp.100 miliar," ungkap Heigel.

Bukan rahasia umum, sampai hari ini pokok masalah ini jadi jadi buah bibir di tengah masyarakat Karawang. Kalau dikecilkan LHKPN artinya Bupati telah menghina kecerdasan rakyat Karawang itu sendiri. Tak dapat dihindari soal LHKPN Bupati Karawang itu menjadi kontroversial, dan jadi pro-kontra mewarnai Pilkada Karawang yang akan digelar 9 Desember tutup tahun ini," pungkas Heigel. (dot)         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun