ayo pancang dengan lantang
tapi kau letih mengulat daun-daun
wahai. engkau menggurat benih
meratui embun
Â
:cemas takbisa netas
Â
mungkin telah dia pinangkan
berbulan mukim
tak tak kunjung kautimangkan
buaian muhrim
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!