b.Risywah untuk mempertahankan kebenaran atau mencegah kedzaliman.
Banyak alasan mengapa seseorang harus melakukan risywah, salah satunya adalah untuk mempertahankan kebenaran atau mencegah kebatilan atau kedzaliman. Jika melakukan risywah karena sebab tersebut, maka yang akan mendapatkan dosanya adalah orang yang menerima barang suapan tersebut. Beberapa ulama telah bersepakat mengenai hukum risywah dengan sebab tersebut, karena dilakukan untuk kebaikan dan untuk memperjuangkan hak yang semestinya diterima oleh pemberi risywah.
Hal ini didasarkan pada kisah Ibnu Mas'ud, ketika ia ada di Habasyah, tiba-tiba ia dihadang oleh orang yang tidak dikenal, maka ia memberinya uang dua dinar, yang kemudian ia diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
c.Risywah untuk memperoleh jabatan atau pekerjaan.
Jabatan atau pekerjaan yang seharusnya diperoleh berdasarkan atas keahlian diri, akan tetapi dalam praktiknya masih terdapat beberapa orang yang masih melakukan cara-cara yang salah untuk mendapatkan pekerjaan trsebut. Contohnya saja menyuap. Perbuatan ini sungguh tidak dibenarkan dalam Islam. Selain tidak yakin pada diri sendiri, tetapi juga tidak meyakini akan takdir Allah SWT.
Allah memberikan pekerjaan masing-masing sesuai dengan kemampuannya. Alangkah baiknya jika kita mendapatkan rezeki yang halal dan barakah tanpa ada unsur kecurangan. Mungkin kita merasa senang tentang apa yang kita lakukan, tetapi karena itu perbuatan yang disalahkan, maka apa yang kita lakukan seterusnya tidak akan bermanfaat.
Seperti pada saat pemilihan kepala desa, salah satu pihak menyogok masyarakat agar mau memilihnya. Padahal kinerjanya juga tidak memastikan. Karena suatu pekerjaan yang ingin dia dapatkan, dia terpaksa untuk memberikan uang sogok kepada masyarakat. Dan uang yang diberikannya biasanya tidak sedikit melainkan lebih dari apa yang kita dapatkan sehari-hari. Karena ketergiuran masyarakat akan iming-imingan sang penyogok, maka masyarakat menerima dan hilang suatu keadilan.
3.Contoh-contoh Risywah
Adapun contoh risywah yang sering kita ketahui terutama pada suatu profesi. Misalnya pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Mungkin hanya masyarakat satu provinsi yang bisa memilihnya. Tetapi demi kesejahteraan masyarakat, pemilihannya dilakukan dengan cara PEMILU. Jika salah satu atau lebih kandidat takut karena tidak terpilih, maka salah satu cara yang bisa mereka lakukan adalah dengan cara menyuap masyarakat.Â
Karena suatu jabatan yang bisa menaikkan derajat mereka, maka mereka berlomba-lomba untuk mengajak dan mempromosikan diri mereka agar masyarakat mau memilihnya. Jikalau mereka tidak bisa menerima suatu keputusan, maka wilayah akan hancur karena keegoisan mereka. Ketika mereka telah terbukti telah melakukan suap, maka nama merekapun juga akan tercemar. Tidak hanya nama baik mereka, tetapi keluarga dan sanak saudara pun ikut tercemar.
Contoh lainnya adalah ketika seseorang mendatangi orang-orang untuk mencari pinjaman yang sifatnya berbungan dengan tujuan untuk membebaskan saudaranya yang telah dijatuhi hukuman, padahal orang tersebut tidak ingin melakukan perbuatan tersebut. Tetapi dia terpaksa karena lamanya masa hukuman penjara yang dijatuhkan kepadanya sedangkan ia masih mempunyai keluarga yang harus ditanggungnya.Â