Antipsikotik generasi 1 (antipsikotik tipikal)
- Klorpromazin untuk menangani gejala psikosis, seperti halusinasi, dan pikiran tidak wajar, pada skizofrenia. Obat ini juga digunakan untuk kondisi kejiwaan lain, seperti gangguan bipolar atau gangguan perilaku yang parah pada anak-anak.
- Haloperidol adalah obat untuk membantu mengatasi berbagai masalah kejiwaan, seperti meredakan gejala skizofrenia, sindrom Tourette, dan mania (suasana hati yang berubah tiba-tiba tanpa sebab yang jelas). Antipsikotik ini bekerja dengan menyeimbangkan senyawa kimia alami di otak (neurotransmitter) sehingga bisa membantu perasaan gelisah, agresif, halusinasi, serta pikiran negatif.
- Flufenazin obat yang dapat meringankan dan mengendalikan gejala psikosis seperti halusinasi, delusi.
- Perfenazin membantu penderita skizofrenia untuk dapat berpikir lebih jernih, mengurangi rasa gelisah, halusinasi, dan prilaku agresif.
- Loxapin untuk mengobati gejala skizofrenia (penyakit mental yang menyebabkan pemikiran yang terganggu atau tidak biasa, kehilangan minat pada kehidupan, dan emosi yang kuat).
Â
Antipsikotik generasi 2 (antipsikotik atipikal)
- Clozapin untuk terapi pada gangguan mental seperti skizofrenia dan Psikosis pada penyakit Parkinson pada pasien yang tidak respon atau intoleran dengan obat antipsikotik konvensional.
- Risperidon untuk meredakan gejala skizofrenia dan gangguan bipolar. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan perilaku, termasuk gangguan perilaku pada penderita Alzheimer, atau anak yang menderita autis.
- Olanzapin untuk skizofrenia, bipolar episode manik akut dan bipolar episode campur akut.
- Quentiapin untuk mengobati gejala skizofrenia (penyakit mental yang menyebabkan pikiran terganggu, atau kehilangan minat dalam menjalankan aktivitas, dan emosional.(Fitri et al., 2022)
Â
PENUTUP
KesimpulanÂ
Gangguan jiwa dengan keretakan jiwa atau keretakan kepribadian dikenal dengan istilah skizofrenia. Gangguan pikiran, halusinasi, waham, perilaku aneh, dan kemunduran kemampuan secara umum adalah beberapa komponen gejala-gejalanya. Individu skizofrenia mengalami kerusakan dan keanehan dalam pikiran, persepsi, emosi, pergerakan, dan perilaku. Islam memiliki pandangan ilmu yang memperhitungkan pengertian ghaib yang diberikan oleh Allah.Â
Meskipun beberapa bentuk skizofrenia menyerupai perjuangan metafisik atau spiritual yang dikenal sebagai kasyf dalam Tasawwuf, penting untuk membedakan keduanya. Sementara skizofrenia membutuhkan perhatian medis dan dukungan profesional, kasyf adalah perkembangan spiritual yang terkait dengan teologi positif dan praktik keagamaan yang ditemukan dalam Islam. Skizofrenia dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika, biologi, ketidakstabilan psikologis, situasi sosial ekonomi, stres, dan penggunaan obat-obatan. Pengobatan skizofrenia yang digunakan meliputi obat antipsikotik generasi pertama (tipikal).
SaranÂ
Kurangnya ilmu pengetahuan yang luas dan hanya mengandalkan perspektif masing-masing individu yang memicu kontroversi umat islam terhadap ilmu psikologi. Oleh karena itu, pentingnya korelasi dan keterkaitan tentang adanya ilmu psikologi dengan Islam.
Â