Mohon tunggu...
Havida Hanina
Havida Hanina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sebagai mahasiswa dengan hobi menulis sebagai bentuk pencapaian yang akan saya dedikasikan untuk para pembaca melalui topik yang akan publish mengenai kesehatan, psikologi, pendidikan, dan berbagai macam pembahasan yang lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Gangguan Mental: Skizofrenia Dalam Perspektif Islam

25 Juni 2023   00:05 Diperbarui: 25 Juni 2023   00:12 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENDAHULUAN

Gangguan Mental Skizofrenia adalah penyakit yang paling sering terjadi pada masyarakat dunia, hampir disetiap negara memiliki masalah yang berdampak pada psikologis penderita yang mengalaminya. WHO (World Health Organization) melaporkan bahwa Negara di Asia Tenggara memiliki tingkat prevalensi gangguan kesehatan mental yang relatif tinggi. Beberapa negara yang memiliki isu kesehatan mental paling tinggi secara signifikan yaitu; Indonesia yang menduduki peringkat pertama disusul dengan Filiphina dan Malaysia. 

Pada umumnya orang yang mengalami Skizofrenia memiliki kesadaran yang jelas akan dunia dan kondisi disekitarnya. Namun, persepsi yang mereka alami dapat berbeda dengan orang lain yang tidak mengalaminya. Terkadang mereka sulit membedakan antara realitas dan khayalan karena gejala-gejala yang muncul seperti delusi, halusinasi dan gangguan pemikiran. Oleh karena itu, kesadaran pada orang yang mengalami skizofrenia tetap ada, meskipun pengalaman mereka sangat berbeda dengan orang lain, tidak dapat teroganisir dan tidak teratur.

Selain itu, ada fenomena yang hampir sama persis dengan skizofrenia disebut sebagai Hatif atau Kasyf. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata hatif adalah suara yang terdengar tanpa terlihat orangnya dan arti lainnya dari hatif adalah suara dari langit, dan suara gaib (suara tanpa rupa). Menurut Imam Nawawi r.a., ilmu kasyf atau mukâsyafah itu sama dengan ilmu laduni dan ilmu gaib, sering sekali para ulama atau ustadz mengalami hal tersebut. 

Dalam jurnal (Arni; 2009) Society for Psychical Research di London adalah salah satu lembaga riset internasional yang melakukan pengumpulan secara besar besaran, tetapi objektif dan kritis, berbagai bahan telepati dari berbagai belahan dunia, sehingga telepati itu tidak lagi dianggap suatu hal yang gaib dan aneh ( Suryadipura, 1994:218). Ilmu psikologi menganggap Hatif sebagai gangguan mental karena suatu hal yang tidak mungkin terjadi pada manusia normal atau disebut juga abnormalitas. 

Pada faktanya Hatif merupakan suatu hal yang istimewa dan dapat dicapai dari faktor-faktor genetik, lingkungan serta religiusitas yang tinggi. Sedangkan Skizofrenia sendiri adalah sekelompok gangguan psikotik dengan distorsi khas proses pikir, kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya, waham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, afek abnormal yang terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya, dan autisme (Zahnia dan Sumekar, 2016).

Dapat diketahui penyebab skizofrenia pada faktor psikososial yang masuk kedalam teori psikoanalistik, teori psikodinamik, teori belajar dan teori tentang keluarga. Dalam hatif dapat ditemukan faktor yang serupa hampir dengan skizofrenia seperti faktor genetik atau keturunan, dan lingkungan. 

Pada perbedaannya hanya pada tingkat religiusitas yang tinggi pada individu yang mengalami hal-hal tersebut. Dengan penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi pada seseorang yang mengalami Skizofrenia atau Kasyf, 2) Mengetahui keterkaitan Skizofrenia dan Kasyf, 3) Mengetahui teori yang berkaitan dengan Skizofrenia dengan perspektif islam, 4) Mengetahui obat yang perlu dikonsumsi seseorang yang mengalami Skizofrenia.

PEMBAHASAN

Definisi Skizofrenia atau Kasyf

Skizofrenia

Skizofrenia berasal dari dua kata “Skizo” yang artinya retak atau pecah dan “frenia” yang artinya jiwa. Seorang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari, 2003). Selain itu, Skizofrenia merupakan gangguan psikiatri yang meliputi cakupan luas dari gangguan perilaku yang berat. 

Gambaran klinis selalu menunjukkan gangguan pikiran, sering dengan karakteristik gejala seperti halusinasi dan waham, perilaku aneh dan kemunduran tingkat kemampuan secara umum (Kaplan & Sadock’s, 2000).(Zahnia & Wulan Sumekar, n.d.)

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang umum terjadi dengan karakteristik adanya kerusakan dan keanehan pada pikiran, persepsi, emosi, pergerakan dan perilaku. Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang lebih sering terjadi di negara industri, terdapat lebih banyak pada kelompok sosial ekonomi rendah. Skizofrenia merupakan masalah kesehatan umum yang berhubungan dengan banyak orang dan masalah ekonomi di seluruh dunia.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         Kasyf

Ilmu telepati dapat dipelajari, namun dalam agama Islam ada ilmu gaib yang diperoleh bukan dengan jalan belajar, melainkan suatu pemberian dari Allah. disebut ilmu kasyf, ilmu laduni/ilmu rabbani Istilah kasyf berasal dari bahasa Arab, (masdar) dari kata “kasyafa-yaksyifu-kasyfan”, yang bermakna “membuka”, “mengungkapkan”. (AlMunawwir,1984: 1302 ). Menurut Imam Nawawi r.a., ilmu kasyf atau mukâsyafahitu sama dengan ilmu laduni dan ilmu gaib. (Sahabuddin, 1994:66).

Mukâsyafah itu (menurut arti bahasa/lughowi) adalah “Terbuka Tirai”, atau peristiwa ketersingkapan dan keterbukaan tabir penghalang. Maksudnya adalah terbuka segala rahasia-rahasia alam yang tersembunyi, atau hal-hal yang gaib, (Solihin, 2003:59). Secara khusus, kasyf artinya terbuka dinding antara hamba dengan Tuhannya. 

Perkataan ini banyak terpakai oleh ahli tarikat dan orang suci, yang dengan perkataan lain diucapkan ”menemui Tuhan” (Aboebakar, 1990:149). Asmaran AS (2002:383) menyebutkan, Kasyf dapat diartikan terbukanya tabir pemisah antara hamba dengan Tuhan. Kasyf juga berarti Allah membukakan bagi seseorang untuk melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.

Keterkaitan Skizofrenia Dalam Perspektif Islam Sebagai Kasyf

Skizofrenia adalah gejala mental yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Ini termasuk gen, biologis, biokimia, psikososial, status sosial ekonomi, stres, dan penyalahgunaan obat. 

Pengalaman: Pengalaman awal ini diduga mengubah perjalanan perkembangan neural normal yang menyebabkan skizofrenia pada orang dengan kerentanan biologi (genetik), pengalaman awal misalnya (komplikasi persalinan, stres ibu, prenatal, dan kemiskinan) Gejala ini berdampak pada neurontransmitter endokrin, dopamin, dalam aspek neurobiologis. 

Dopamin mengatur kontrol motorik, motivasi, gairah, kognisi, kepuasan, dan banyak fungsi tingkat rendah, termasuk laktasi dan fungsi erotis. Yang mendukung teori perkembangan neural skizofrenia adalah Pertama, gangguan spektrum autisme dan skizofrenia memiliki banyak faktor kausal yang sama. Faktor-faktor risiko seperti pemicu lingkungan dan genetik adalah contohnya. Kedua kemiskinan, Janin yang pada saat ibunya hamil menderita kelaparan lebih berkemungkinan untuk mengembangkan skizofrenia ketika dewasa.(Aziz, n.d.)

Contoh-contoh gejala positif:

  • Delusi. Delusi bahwa yang bersangkutan berada di bawah kontrol (misalnya, "Kelu- arga Martian memaksaku mencuri"), de- lusi persekusi (misalnya, "Ibuku mencoba meracuniku"), delusi grandeur/kemegahan (misalnya, "Steph Curry mengagumi jump shot-ku").
  • Halusinasi: Suara-suara imajiner yang mem- beri komentar negatif atau memerintah orang itu.
  • Afek yang tidak pas. Ketidakmampuan untuk bereaksi dengan tingkat emosionalitas yang pas terhadap berbagai kejadian positif atau negatif.
  • Pembicaraan atau pikiran yang terdisorganisasi.
  • Pikiran yang tidak logis, asosiasi ide-ide yang aneh, atau percaya pada kekuatan suprana-tural. Perilaku yang ganjil. Kesulitan dalam melakukan tugas sehari-hari, kurang memiliki higiene pribadi, bicara berima.

Contoh-contoh gejala negatif:

  • Pendataran afektif. Berkurangnya ekspresi emosional.
  • Avolisi. Berkurang atau tidak adanya motivasi. Katatonia. Tetap tidak bergerak, sering kali dalam posisi aneh, dalam waktu lama.[1]

Dalam perspektif islam Skizofrenia merupakan fenomena yang hampir mirip karena beberapa gejala-gejala seperti; memiliki kemampuan untuk mengetahui, menyaksikan perkara yang tersembunyi. Kasyf melalui hati nuraninya dalam menyingkap tabir yang tersembunyi bagi manusia umumnya. 

Kasyf dalam tasawuf yakni tersingkap tirai ketuhanan dan terbuka dinding kegaiban. Dalam kenyataan mengetahui perkara-perkara gaib itu bisa saja terjadi selain lewathati nurani. Yaitu lewat pendengaran, penglihatan mata kepala, dan bertemu secara langsung atau melalui mimpi.  Faedah kasyf bagi pemiliknya ialah: Dia tahu saat kematiannya, musibah dan keberuntungan, serta yakin kepada Allah dan terbuka baginya ilmu hikmah. macammacam kasyf itu, yakni:

  • Al-Kasyf al-kaunî, yaitu terbuka rahasia unsur yang diciptakan. Ketersingkapan ini menjelma ke dalam bentuk mimpi yang benar dan kewaspadaan.
  • Al-Kasyf al-Ilâhî, adalah tersingkap rahasia ketuhanan, merupakan hasil ibadah dan pembersihan hati secara terus menerus, sehinga ia dapat melihat rahasia atau memahami pemikiran-pemikiran yang tersembunyi.
  • Al-kasyfal-aqlî adalah terbuka rahasia akal pikiran yang merupakan pengetahuan intuitif, paling rendah. Hal ini dapat dicapai dengan membersihkan perilaku tercela yang dialami ahli batin dan para filusuf
  • Al-kasyf-al-îmânî adalah terbuka rahasia melalui kepercayaan, karena buah dari iman sempurna setelah mendekati kesempurnaan kenabian.[2]

Kebanyakan orang awam terhadap kepercayaan islam menganggap Kasfy merupakan gangguan mental karenal hal-hal yang tidak logis untuk diikuti. 

Umumnya Kasfy hanya diperoleh keistiqamahan seseorang pada Allah SWT sehingga menuju iman yang sempurna dan memperoleh keistimewaan sebagai bukti cinta Allah kepada sang hamba yang mencintainya. Semakin meningkat keimanan dan pengamalan ajaran agama, maka semakin tinggi pula hâl yang dimiliki. 

Oleh karena itu, penting untuk membedakan antara pengalaman spiritual yang sah dan gejala skizofrenia yang membutuhkan perawatan medis. Meskipun beberapa gejalanya mungkin mirip dengan pengalaman spiritual atau metafisik yang disebut kasyf dalam tasawuf, penting untuk memahami bahwa skizofrenia adalah kondisi medis yang memerlukan perawatan medis dan dukungan profesional. Selain itu, pentingnya memahami bahwa tidak semua hal yang logis dianggap sebagai gejala mental yang perlu ditangani secara medis.

Teori Dopamin Untuk Skizofrenia

Teori dopamin untuk skizofrenia teori bahwa skizofrenia disebabkan oleh terlalu banyaknya dopamin dan sebaliknya. Teori yang mendasari ini menjelaskan apakah peningkatan aktivitas dopaminergik disebabkan oleh pelepasan dopamin yang berlebihan, kelebihan reseptor dopamin, hipersensitivitas reseptor dopamin terhadap dopamin, atau kombinasi dari mekanisme. 

Jalur dopaminergik otak yang terlibat juga tidak dirinci dalam teori ini, tetapi jalur otak tengah dan limbik lebih sering dikutip. Dopamin memainkan peran penting dalam patofisiologi. Skizofrenia dapat disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan atau penurunan aktivitas dopaminergik di area tertentu di otak dan reseptor dopamin yang abnormal. Overaktivitas reseptor dermal dopamin (DA) dikaitkan dengan perkembangan gejala positif. Di sisi lain, penurunan aktivitas reseptor dopamin (DA) di korteks prefrontal dikaitkan dengan perkembangan gejala negatif.[3]

Obat Yang Perlu Dikonsumsi 

Antipsikotik merupakan terapi obat-obatan pertama yang efektif mengobati skizofrenia (Jarut dkk, 2013). Antipsikotik adalah obat yang dapat menekan fungsi psikis tertentu tanpa mempengaruhi fungsi umum seperti berfikir dan berkelakuan normal. Antipsikotik ini dapat meredakan emosi, agresif dan dapat mengurangi atau menghilangkan gangguan jiwa seperti impian buruk, halusinasi serta menormalkan perilaku (Tjay dkk, 2015). Antipsikotik dibagi menjadi 2 kelompok yaitu antipsikotik tipikal (generasike-1) dan atipikal (generasi ke-2) (Katona et all, 2012). Antipsikotik generasi pertama secara umum bekerja dengan cara memblokade dopamin pada reseptor pasca sinaps neuron di otak, khususnya sistem limbik dan sisitem ekstrapiramidal (dopamine D2 reseptor antagonis).[4]

Antipsikotik generasi 1 (antipsikotik tipikal)

  • Klorpromazin untuk menangani gejala psikosis, seperti halusinasi, dan pikiran tidak wajar, pada skizofrenia. Obat ini juga digunakan untuk kondisi kejiwaan lain, seperti gangguan bipolar atau gangguan perilaku yang parah pada anak-anak.
  • Haloperidol adalah obat untuk membantu mengatasi berbagai masalah kejiwaan, seperti meredakan gejala skizofrenia, sindrom Tourette, dan mania (suasana hati yang berubah tiba-tiba tanpa sebab yang jelas). Antipsikotik ini bekerja dengan menyeimbangkan senyawa kimia alami di otak (neurotransmitter) sehingga bisa membantu perasaan gelisah, agresif, halusinasi, serta pikiran negatif.
  • Flufenazin obat yang dapat meringankan dan mengendalikan gejala psikosis seperti halusinasi, delusi.
  • Perfenazin membantu penderita skizofrenia untuk dapat berpikir lebih jernih, mengurangi rasa gelisah, halusinasi, dan prilaku agresif.
  • Loxapin untuk mengobati gejala skizofrenia (penyakit mental yang menyebabkan pemikiran yang terganggu atau tidak biasa, kehilangan minat pada kehidupan, dan emosi yang kuat).

 

Antipsikotik generasi 2 (antipsikotik atipikal)

  • Clozapin untuk terapi pada gangguan mental seperti skizofrenia dan Psikosis pada penyakit Parkinson pada pasien yang tidak respon atau intoleran dengan obat antipsikotik konvensional.
  • Risperidon untuk meredakan gejala skizofrenia dan gangguan bipolar. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan perilaku, termasuk gangguan perilaku pada penderita Alzheimer, atau anak yang menderita autis.
  • Olanzapin untuk skizofrenia, bipolar episode manik akut dan bipolar episode campur akut.
  • Quentiapin untuk mengobati gejala skizofrenia (penyakit mental yang menyebabkan pikiran terganggu, atau kehilangan minat dalam menjalankan aktivitas, dan emosional.(Fitri et al., 2022)

 

PENUTUP

Kesimpulan 

Gangguan jiwa dengan keretakan jiwa atau keretakan kepribadian dikenal dengan istilah skizofrenia. Gangguan pikiran, halusinasi, waham, perilaku aneh, dan kemunduran kemampuan secara umum adalah beberapa komponen gejala-gejalanya. Individu skizofrenia mengalami kerusakan dan keanehan dalam pikiran, persepsi, emosi, pergerakan, dan perilaku. Islam memiliki pandangan ilmu yang memperhitungkan pengertian ghaib yang diberikan oleh Allah. 

Meskipun beberapa bentuk skizofrenia menyerupai perjuangan metafisik atau spiritual yang dikenal sebagai kasyf dalam Tasawwuf, penting untuk membedakan keduanya. Sementara skizofrenia membutuhkan perhatian medis dan dukungan profesional, kasyf adalah perkembangan spiritual yang terkait dengan teologi positif dan praktik keagamaan yang ditemukan dalam Islam. Skizofrenia dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika, biologi, ketidakstabilan psikologis, situasi sosial ekonomi, stres, dan penggunaan obat-obatan. Pengobatan skizofrenia yang digunakan meliputi obat antipsikotik generasi pertama (tipikal).

Saran 

Kurangnya ilmu pengetahuan yang luas dan hanya mengandalkan perspektif masing-masing individu yang memicu kontroversi umat islam terhadap ilmu psikologi. Oleh karena itu, pentingnya korelasi dan keterkaitan tentang adanya ilmu psikologi dengan Islam.

 

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, S. (n.d.). Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Skizofrenia: Satu Kajian Kes FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT SKIZOFRENIA: SATU KAJIAN KES THE CAUSES OF SCHIZOPHRENIA: A CASE STUDY. https://www.researchgate.net/publication/338547543

Fitri, F., Saleh, I., & Theodorus, T. (2022). Polimorfisme Gen DRD2 rs1799732 (-141c) Terhadap Terapi Aripiprazole pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(2), 214–221. https://doi.org/10.25026/jsk.v4i2.783

Sutrisna, E., & Aisyah, R. (n.d.). Marker Genetik dan Mekanisme Molekuler Penyakit Skizofrenia.

Zahnia, S., & Wulan Sumekar, D. (n.d.). Siti Zahnia & Dyah Wulan Sumekar | Kajian Epidemiologis Skizofrenia MAJORITY I Volume 5 I Nomor 4 I Oktober 2016 I 160.

Pinel, John P.J, Stteven J. Barnes Biopsikologi Edisi kesepuluh, (2019) Pustaka pelajar, Cetakan 1 02/2019 ISBN 987-602-229-954-7

Arni KASYF SUFISTIK DALAM PERSPEKTIF ULAMA KOTA BANJARMASIN Ilmu Ushuluddin, Januari 2009, hlm. 71- 98 Vol.8, No.1

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun