"Untuk apa kamu datang?" tanya seorang perempuan di balik pintu yang terbuka.
"Aku mau minta maaf sama kamu," jawab pria itu.
Gabriel Frisia. Perempuan itu benar-benar kaget saat mengetahui siapa orang yang bertamu ke rumahnya pagi-pagi seperti ini. Pria itu adalah Luthfi, orang dari masa lalunya yang sudah lama menghilang.
"Aku udah maafin kamu. Sekarang kamu bisa pergi!" suruh Gabriel tanpa mau menunjukkan diri sepenuhnya.
Pria itu diam, seakan-akan tak berniat sedikitpun untuk beranjak dari sana. Ia hanya menatap Gabriel lekat, seolah-olah menyimpan harapan besar pada perempuan itu.
Ini semua memang salahnya. Ia yang meninggalkan Gabriel saat mereka masih bersama, bahkan tanpa sepatah kata pun. Luthfi yakin jika karena ulahnya itu membuat perempuan yang sampai sekarang masih dirinya cintai terluka.
"Kamu masih punya telingga, kan? Pergi sekarang!" ucap perempuan itu ketus.
Gabriel tak habis pikir dengan pria itu. Bisa-bisanya Lutfi kembali setelah apa yang dilakukan, ke mana pria itu selama dua tahun ini?
Siapa yang tak kecewa dan sakit hati saat pria yang dicintai tiba-tiba menghilang, dan beberapa hari setelahnya ada undangan pernikahan yang datang ke tangan Gabriel atas nama pria itu.
Ingatan Gabriel pun kembali pada kejadian itu saat dirinya cemas memikirkan keadaan Luthfi, dan justru mendapatkan kejutan yang membuat hidupnya berantakan.
"Jadi, Luthfi belum ada kabar juga?" tanya bundanya saat mereka tengah makan malam bersama.