Pelembagaan kinerja penyelenggara pemilu sangat penting untuk menjaga integritas  dan  kepercayaan  masyarakat  terhadap  pemilu.  Dengan  adanya pelembagaan kinerja  yang  baik,  penyelenggara  pemilu dapat  dijamin  menjalankan  tugas  dan fungsinya dengan baik dan bertanggung jawab.
- Peningkatan partisipasi masyarakatÂ
Partisipasi  masyarakat  dalam  pemilu  sangat  penting  untuk  memastikan bahwa pemilihan umum dapat berjalan dengan baik dan berdampak positif bagi negara dan masyarakat.  Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
- Pendidikan  politik: Dapat  membantu  meningkatkan pemahaman  masyarakat  tentang  proses  pemilu  dan  pentingnya  partisipasi dalam  pemilu.  Pendidikan yang dapat  dilakukan  melalui  kampanye pendidikan politik, debat publik, atau forum diskusi.
- Kemudahan  akses  pemilih: Dapat  membantu meningkatkan  partisipasi  masyarakat  dalam  pemilu dan dapat  berupa  pemilihan  umum  yang  dilakukan  secara  online,  penyediaan fasilitas transportasi gratis, atau pembuatan surat suara yang mudah diakses.
- Penggunaan  teknologi: Dapat  membantu meningkatkan  partisipasi  masyarakat  dalam  pemilu.  Teknologi  ini  dapat berupa  aplikasi  seluler  untuk  pendaftaran  pemilih  atau  informasi  tentang pemilu, atau pemungutan suara secara online.
- Kampanye sosialisasi: Dapat membantu  meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Kampanye ini dapat berupa kampanye iklan, kampanye door-to-door, atau kampanye media sosial.
- Transparansi  pemilu: Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu dan memotivasi partisipasi dalam pemilu.Transparansi ini mencakup publikasi informasi publik mengenai proses pemilu, peraturan pemilu, dan hasil pemilu.Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu diharapkan dapat membuat hasil pemilu menjadi lebih akurat dan mencerminkan keinginan masyarakat. Hal ini akan berdampak positif terhadap demokrasi dan stabilitas politik negara.
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitasÂ
Transparansi dan akuntabilitas merupakan dua faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika membangun sistem pemantauan pemilu yang efektif. Dalam konteks pemilu, transparansi mengacu pada keterbukaan informasi terkait proses pemilu, sedangkan akuntabilitas mengacu pada kewajiban penyelenggara pemilu untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
Berikut  beberapa  cara  yang dapat  dilakukan  untuk  meningkatkan  transparansi  dan  akuntabilitas  sistem pengawasan pemilu:
- Pemantauan  dan  evaluasi:  Dilakukan oleh lembaga independen atau masyarakat sipil untuk memantau dan mengevaluasi kinerja penyelenggara acara. Pemantauan dan evaluasi dapat memberikan bukti berharga kepada penyelenggara pemilu, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas sistem pemantauan pemilu.Contohnya termasuk penggunaan aplikasi pemantauan pemilu yang tersedia untuk umum dan penggunaan sistem elektronik yang melaporkan penghitungan suara secara real-time.
- Pelaporan terbuka: Penyelenggara pemilu harus memberikan laporan terbuka dan  transparan  tentang  proses  pemilu,  termasuk  pengeluaran  dan  sumber pendanaan.
- Penggunaan  teknologi:  Penggunaan  teknologi  dapat  membantu meningkatkan akuntabilitas penyelenggara pemilu dan mengurangi potensi korupsi.
- Pelatihan  dan  pendidikan:  Penyelenggara  pemilu  harus  diberikan  pelatih  dan  pendidikan  tentang  pentingnya  transparansi  dan  akuntabilitas  dalam sistem  pengawasan  pemilu agar dapat  membantu meningkatkan  kesadaran  dan pemahaman  tentang  pentingnya  transparansi dan akuntabilitas.
- Kerjasama  dan  koordinasi:  Kerjasama  dan koordinasi  antara  penyelenggara pemilu dan  lembaga pemantau dapat membantu meningkatkan transparansi dan  akuntabilitas  sistem  pengawasan  pemilu.  Hal  ini  dapat  menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan transparan untuk proses pemilu.
- Pemanfaatan teknologiÂ
Pemanfaatan teknologi dalam membangun sistem pemantauan pemilu dapat meningkatkan transparansi, akurasi, dan kecepatan proses pemantuan pemilu. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan teknologi dalam membangun sistem pengawasan pemilu:
- Â
- Sistem  penghitungan  suara  elektronik:  Teknologi  ini  dapat  mempercepat proses penghitungan suara dan mengurangi risiko kesalahan manusia dalam proses  penghitungan  suara.  Dalam  sistem  penghitungan  suara  elektronik, pemilih menggunakan mesin pemilih elektronik untuk memilih kandidat dan sistem  tersebut  akan  secara  otomatis  dalam menghitung  suara  dan  menyimpan hasilnya.
- Aplikasi pemantauan pemilu: Aplikasi ini dapat digunakan oleh masyarakat sipil atau  lembaga  pemantau  untuk  memantau  proses  pemilu  secara  realtime. Aplikasi ini dapat memberikan  informasi tentang jumlah pemilih  yang menggunakan  hak  suara  mereka,  tingkat  partisipasi  pemilih,  dan  hasil pemilu. lembaga  pemantau  atau  penyelenggara  pemilu  dalam  menentukan  strategi pengawasan pemilu yang lebih efektif dan akurat.
- Sistem  informasi  geografis  (SIG):  SIG  dapat  digunakan  untuk  memetakan daerah  pemilihan  dan  menganalisis  data  pemilu.  SIG  dapat  membantu teknologi  yang  digunakan  aman  dan  andal,  serta  diakses  oleh  orang  yang berwenang saja.
- Teknologi  blockchain:  Teknologi  blockchain  dapat  digunakan  untuk memverifikasi dan memastikan  keabsahan hasil pemilu.  Teknologi ini dapat memberikan  transparansi  yang  lebih  tinggi  dan  mengurangi  risiko kecurangan.
- Sistem  pelaporan  elektronik:  Sistem  pelaporan  elektronik  dapat  digunakan untuk melaporkan hasil penghitungan  suara secara real-time. Dengan demikian, masyarakat sipil atau lembaga pemantau dapat memonitor proses pemilu secara langsung dan mengurangi risiko kecurangan.
Pemanfaatan teknologi dalam membangun sistem pemantauan pemilu dapat meningkatkan transparansi, akurasi, dan kecepatan proses pemantauan pemilu. Namun, kehati-hatian juga harus diberikan untuk memastikan bahwa teknologi yang digunakan aman, andal, dan hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang.
KESIMPULAN
Pembentukan sistem pemantauan pemilu yang efektif diperlukan agar penyelenggara pemilu dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan menjamin terselenggaranya pemilu yang adil dan transparan. Membangun sistem pemantauan pemilu yang efektif memerlukan peningkatan kualitas penyelenggara pemilu dan pelembagaan kinerjanya, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu, penguatan transparansi dan akuntabilitas sistem pemantauan pemilu. Beberapa hal perlu dilakukan, antara lain pemanfaatan teknologi dalam pembangunan sistem. Selain itu, membangun sistem pemantauan pemilu yang efektif memerlukan pendekatan yang komprehensif, terintegrasi, dan multidimensi. Proses pengembangan sistem pemantauan pemilu memerlukan kerja sama berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan penyelenggara pemilu. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu dan memungkinkan pemilu menjadi lebih tepat dan transparan.
REFERENSIÂ
Cutts, D. G. (2020). Brexit, the 2019 General Election and the Realignment of British Politics. Political Quarterly.
Putra, S. J. (2020). The process capability model for governance of the Election Organizer Ethics Court system. Jurnal Online Informatika.