Hucap atau kupat tahu memang merupakan makanan khas daerah Cilimus dan sekitarnya. Tapi namanya hucap sekarang sudah dijual di banyak daerah. Pertama kali mencoba hucap ini langsung gak mau lagi.Â
Entah karena di tempat itu mengolah hucapnya gak enak atau gimana. Pokoknya kalau lihat hucap dah gak mau saja. Beberpa tahun kemudian waktu jalan-jalan ke Kuningan mampir ke Cilimus, katanya ada hucap enak di seberang mesjid Cilimus.Â
Tadinya sudah apatis gak mau coba, tapi  lihatnya kupatnya gak hitam banget jadi akhirnya coba. Taraaa, ternyata rasanya beda dengan yang dulu aku coba. Ini sih memang enak sekali. Kata penjualnya ini yang aslinya memang enak.Â
Tahu yang digunakan juga tahu Kuningan , begitu pula kupat yang digunakan buatan sendiri yang empuknya nampol. Nah, kebetulan kemarin ada urusan ke Mandirancan dan Cilimus makanya mampirlah ke hucap Cilimus. Sudah lama gak makan hucap, jadi rasanya tambah nampol. Padahal isinya Cuma kupat dan tahu.
Hucap dalah makanan khas Kuningan yang terdiri dari tahu, kupat , bumbu kacang dan kecap. Hampir mirip ketoprak tapi beda dalam penyajiannya. Tak ada satupun yang tahu sejarah kuliner ini tapi yang jelas sudah ada sejak jaman dahulu sebagai kudapan /makanan.
Bisa untuk sarapan, makan siang atau makan malam. Yang membedakan hucap Kuningan dengan daerah lain adalah ketupatnya. Ketupatnya berwarna kemerahan dan teksturnya kenyal karena dibuat dari beras dicampur ketan.Â
Pada proses pembuatan hucap., kupatnya dibuat oleh pedagangnya menggunakan tungku selama berjam-jam. Tahunya juga tahu khas Kuningan yang digoreng tingkat kematangan sedang. Kupat dan tahu yang sudah digoreng dipotong kotak-kotak dibanjur dengan kuah kacang yang kaya rempah seperti cabai, kemiri, bawang merah, bawang putih dan asam yang diolah sedemikian rupa.
Nah, kudapan ini terdiri 3 bahan yang digunakan sehingga bisa mencoba sendiri membuatnya. Tak apa mencobanya. Ini ada resep hucapnya
Bahan yang digunakan
* Â 4 buahh tahu putih /kuning