"Bu, saya Mizan,"tukasnya
"Saya teman Agus. Agus itu memang kerja di pabrik bu. Benar. Ibu jangan merasa sedih dan merasa bersalah. Ada alasan tertentu mengapa Agus melakukan hal ini." Surti menatap Mizan dengan tanda tanya besar. Mizan menceritakan kalau sepulang kerja atau sebelum kerja memang Agus suka melaukna begal. Itu tujuannnya untuk menambah penghasilannya, karena upah jadi buruh pabrik tak mungkin bisa mencukupi biaya sekolah adik-adiknya.
"Jangan salahkan Agus,bu. Dia orang baik. Di pabrik saja dia banyak menolong teman-temannya yang kesusahna." Mizan merangkul pundak Surti dan memapahnya pulang ke rumah. Air mata Surti masih memabasahi pipinya, entah sampai kapan dia akan menangisi anaknya yang dia banggakan.