"Bohong, kami gak percaya. Dasar penipu."
"Kamu harus bertanggung jawab."
Begitulah orang-orang desa menyalahkan Didi. Didi tak kuat menahan ini semua, karena diapun tertipu. Bukan yang disangkakan orang kalau dia menerima lebih karena bisa membujuk orang-orang untuk menjual tanahnya. Didi mulai bicara ke aparat desa, kecamatan tapi semua lepas tangan..Â
Didi mulai kesal, harapannya buyar sudah . Didi hanya bisa bicara terus menerus gak adan hentinya. Terus bicara dan tak pernah berhenti bicara. Hanya tidur yang membuatnya diam tak bicara.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!