Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jiwa-jiwa yang Resah

31 Agustus 2018   03:31 Diperbarui: 31 Agustus 2018   08:45 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.gulalives.co

"Bohong, kami gak percaya. Dasar penipu."

"Kamu harus bertanggung jawab."

Begitulah orang-orang desa menyalahkan Didi. Didi tak kuat menahan ini semua, karena diapun tertipu. Bukan yang disangkakan orang kalau dia menerima lebih karena bisa membujuk orang-orang untuk menjual tanahnya. Didi mulai bicara ke aparat desa, kecamatan tapi semua lepas tangan.. 

Didi mulai kesal, harapannya buyar sudah . Didi hanya bisa bicara terus menerus gak adan hentinya. Terus bicara dan tak pernah berhenti bicara. Hanya tidur yang membuatnya diam tak bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun