"Jaan juga bakalan bantu-bantu deh. Kalau ada tugas kuliah bisa kerjain disini aja. Nanti Jaan bakal nambah fasilitas buat disini, biar makin rame." Tambah Jaan sambil melihat kedalam toko. Betapa bahagiannya Nek Selen. Ia benar-benar sudah tidak sendiri lagi. "Terimakasih banyak, nak." Mereka pun memilih makan malam bersama di toko roti Nek Selen.
Setelah 10 tahun lamanya, Jaan kini kembali ke Panti Asuhan Decelist. Dia menjemput Jean. Tampak Ny. Marge melihatnya dari jendela lantai 2 dengan tatapan datar. Tanpa berlama-lama, setelah Jean dan barang-barangnya siap, ia langsung melajukan mobilnya menjauh dari tempat yang sangat dibencinya tersebut.
Setelah beberapa hari kepergian Jean, Ny. Marge harus melakukan semua pekerjaan yang selama ini di tanggung Jean. Ia sebenarnya ingin menyuruh anak panti lain. Namun, tidak ada anak panti tersebut yang bisa bekerja sebaik Jaan atau Jean. Ia terpaksa melakukan semuanya. Ia juga tak tega anak kesayangan nya mengerjakan semua pekerjaan berat ini. Awalnya semua berjalan biasa saja. Namun nasib buruk menimpa Ny. Marge. Saat sedang mengangkat ember kain cucian yang akan dijemur dari kamar mandi, ia terpeleset dan terhempas ke lantai kamar mandi. Ia pun pingsan.
Saat dirumah sakit. Ia dinyatakan lumpuh total. Bak kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pada saat bersamaan, ia diberi tahu bahwa panti asuhan itu akan ditutup dan anak-anak disana dipindahkan ke panti baru ditengah kota. Dan dia tidak bisa lagi bekerja di panti. Pihak pemerintah juga sudah mengetahui perlakuannya pada Jaan dan Jean selama ini. Sehingga dia harus dipenjara dengan keadaan lumpuh. Apakah ini karma yang dia dapatkan dari semua perbuatannya pada Jaan dan Jean selama ini?
Sekarang Jaan dan Jean sudah bersatu kembali. Mereka akhirnya mendapatkan hidup bahagia yang telah mereka dambakan selama ini.
Amanat: Jangan pernah berbuat jahat/semena-mena terhadap orang lain. Karena perbuatan kita pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan. Semua hal yang pahit akan menjadi akhir yang manis jika dihadapi dengan kesabaran dan keikhlasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H