Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Skenario Pilpres Kotak Kosong?

10 November 2022   20:31 Diperbarui: 10 November 2022   20:34 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Ilustrasi: RadioIdola.Com

Salah satu parpol calon partner NasDem saja hengkang, maka NasDem tidak punya tiket mengantar Anies Baswedan. Tapi mengherankan saja bila PKS tinggalkan Anies Baswedan? Namun kita tunggu apakah ini hanya trik PKS saja, agar kelihatan NasDem kacau balau, padahal aman-aman saja. 

Baca juga: Bukan Manuver Ganjar, Pengamat Politik Keliru Analisa?

Maka potensi hanya satu paslon pada Pilpres 2024 sangat mungkin terjadi bila PDI-P bergabung Gerindra yang didukung Presiden Jokowi.

Tapi kalau Presiden Jokowi tetap ingin majukan Ganjar Pranowo, maka tidak mendukung koalisi PDI-P dan Gerindra, jadi akan maju Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan formasi Airlangga-Ganjar, atau sebaliknya.

Nah pada posisi atau potensi terjadinya kotak kosong atau satu paslon di Pilpres 2024, semua tergantung Presiden Jokowi. Maka bisa disimpulkan bahwa begitu stratejiknya posisi Presiden Jokowi pada Pilpres 2024.

Bagaimana pendapat Anda?

Jakarta, 10 November 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun