Jadi pilih mana, cukai atau kesehatan dan tentulah kita pilih kesehatan dan masih banyak cara lain untuk memperoleh sumber keuangan negara, bukan cuma tembakau.
Kalau alasan kenaikan cukai untuk menekan angka produksi dan konsumsi rokok, itu omong kosong atau imposible saja. Jujurlah pada rakyat, bahwa kenaikan cukai rokok untuk menambah kas negara.
Perbaiki Sistem Produksi/Jual Rokok
Karena percuma menaikkan cukai tapi tidak dibarengi sebuah sistem dalam mengurangi produksi dan konsumsi para perokok. Orang merokok bukan karena harga murah, tapi selera. Karena berbagai cara bisa dilakukan agar menikmati rokok. Jadi sistem yang diperbaiki, kurangi ruang gerak perokok dan otomatis industri tergerus.Â
Penulis saja perokok, tapi sangat setuju bila pemerintah menekan atau bila perlu tutup pabrik rokok, tapi itu mungkin bukan solusi bijak untuk kepentingan semua, karena potensi terjadi efek domino.
Penulis memberi solusi, untuk menekan angka produksi, agar semua bahagia. Pemerintah naikkan harga dasar tembakau dari petani lalu awasi dengan disiplin. Backup petani dari hulu ke hilir.
Solusi untuk mengurangi pemakaian, setop semua jenis promosi iklan rokok. Baik di media cetak, elektronik, internet serta dilarang menjadi sponsorship pada event apapun.
Terapkan hukuman badan yang ketat dan pengawasan melekat, seperti penjual melayani dibawah umur akan diberi sanksi sangat berat.Â
Semua area di luar rumah atau kantor di larang merokok (dalam kantor, sekolah, pasar/mal pastikan dilarang). Kecuali dalam rumah mereka masing-masing, hanya itu ruang merokok, terserah mau makan itu rokok.
Jadi naikkan cukai rokok sambil barengi perbaikan sistem hulu (petani dan industri) serta hilir (pemasaran dan area merokok).Â
Setop Rokok ElektrikÂ