Selanjutnya dengan kata perubahan atau change, itu benar adanya Anies katakan sebagai klaim akan menjadi pemimpin perubahan, kalau tidak berubah apa yang ditonjolkan Anies untuk merebut hati pemilih?.
Lalu makna kata change dari Anies tersebut juga merupakan antitesis daripada calon lawannya, Prabowo Subianto. Itulah cara Anies untuk menghadapi Prabowo sebagai pembeda dan terserah pemilih mau dengan siapa.
Karena nyata Prabowo dengan tegas menyebut bahwa dirinya akan melanjutkan apa program Presiden Jokowi tanpa mengatakan change dan hanya sebut continuity artinya melanjutkan.
Sebenarnya Anies satu langkah di depan dalam strategi dibanding Prabowo, Anies menonjolkan perubahan, sementara Prabowo status quo.
Prabowo juga wajar tidak mengatakan change, karena masih berusaha ingin merebut hati dan dukungan dari Presiden Jokowi dan Megawati.
Jadi semua tidak ada yang salah antara Anies dan Prabowo, PDI-P saja kegerahan menyaksikan manuver teman koalisi pendukung Jokowi.
Sementara PDI-P sebenarnya dalam politik bisa disebut tersandera dengan mengabaikan Ganjar. Tidak seharusnya Megawati memperlakukan Ganjar dengan cara-cara yang terkesan benci, karena sama saja perlakukan hal yang sama pada Jokowi.
Kerena sesungguhnya Prabowo masih mencari celah untuk menaklukkan hati Megawati untuk mendorong Puan sebagai cawapres Prabowo.
Sebenarnya Megawati masih berpikir ada kemungkinan memasang Puan sebagai cawapres. Ini masih tarik ulur di tingkat rasa, belum terucap ke Prabowo dan Jokowi.
Anies dan NasDem berani sebut change atau perubahan, karena sudah nyata bersebelahan dengan Jokowi.Â
Jadi itulah strategi NasDem untuk "menjual" Anies ke publik. Membuat lawan jadi stres, ahirnya bisa kacau balau. Karena lawan hilang konsentrasi.