Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pers Pilar Keempat Demokrasi, Masihkah Kompasiana Independen?

12 Oktober 2022   17:47 Diperbarui: 12 Oktober 2022   17:55 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Regional Kompas

Bila pers juga sudah berpihak atau sudah subyektif dalam ranah demokrasi, maka kiamat Indonesia. Kalau media sudah bisa dibeli, maka hancurlah sebuah tatanan berbangsa dan bernegara, rakyat sudah menjadi sapi perah oligarki.

Pengalaman empiris penulis, yang juga masuk dalam wilayah industri jurnalistik. Kondisi pers saat ini, publik sudah mulai skeptis juga. Dianggap pers terlalu murah dipengaruhi oleh dunia konvensional alias subyektifitas.

Kepercayaan publik juga terhadap dunia pers sudah mulai luntur. Ayo kita sesama kompasianer plus admin atau manajemen redaksi Kompasiana, mari bersama kita tegakkan pilar keempat demokrasi ini.

Ditengah pesatnya zaman dan penyebaran informasi yang tak terbatas, Negara sangat membutuhkan kehadiran pers, kehadiran kita dengan prespektif yang jernih.

Pers diharapkan turut ambil peran dalam melawan kekacauan informasi, berita hoax, ujaran kebencian yang mengancam kehidupan demokrasi di Indonesia.

Termasuk pers sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme atau kedzaliman dari oknum penguasa dan pengusaha terhadap rakyat.

Pers juga harus bisa menciptakan masyarakat yang sehat, dalam arti sehat jiwa dalam mencerna informasi.

Pers juga bekerja atas nama kepentingan kepentingan publik mulai dari isu politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan bahkan aspek pertahanan dan keamanan.

Kondisi pasca reformasi, hampir semua pilar demokrasi itu pudar, termasuk pers, bebas tanpa batas, semuanya sudah diduga masuk di wilayah abu-abu.

Maka Indonesia saat ini yang dikerangkeng oleh kondisi koruptif para oknum pejabat pusat sampai daerah, keberadaan pers yang independen sangat dibutuhkan, bukan memihak.

Jurnalis dan termasuk kita di Kompasiana ini adalah sebagai atau tergolong pewarta warga, yang juga sangat stratejik untuk memberi perannya selaku pilar keempat demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun