Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Bisa Dihadang RDF Sampah Menuju Pilpres 2024

11 Oktober 2022   07:03 Diperbarui: 11 Oktober 2022   07:08 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pasca audience solusi sampah di Balaikota Jakarta, (9/8/2019) | Sumber: DokPri

Penulis bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan asosiasi perusahaan dan asosiasi bidang sampah, di Balaikota Jakarta, (9/8/2019) | Sumber: Dok Pribadi
Penulis bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan asosiasi perusahaan dan asosiasi bidang sampah, di Balaikota Jakarta, (9/8/2019) | Sumber: Dok Pribadi

Apa yang penulis sampaikan pada Anies secara langsung di Balaikota Jakarta, bahwa solusi sampah bukan pengolahan sentralisasi di TPA tapi desentralisasi di sumber timbulan sampah itu sendiri. Sebagaimana amanat UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah (UUPS).

Sampah Kaitan Politik Pilpres

Apa yang dilakukan Anies selama menjadi Gubernur Jakarta dalam sektor sampah, ini sungguh gagal total dalam urusan sampah. Penulis bisa menjadi saksi atas kegagalan itu, sila baca artikel sebelymnya di bawah ini:

"Ingkar Janji Anies Baswedan dalam Pergub Kantong Plastik"

"Gubernur Jakarta dan Bali Keliru Sikapi Sampah Plastik"

Soal sampah Jakarta dan ditambah lagi pembangunan RDF yang akan menelan biaya >Rp1 Triliun itu, bisa menjadi mainan para lawan atau kompetitor Anies di Pilpres, atau bisa jadi Anies terhambat atau terganggu pada masa pra koalisi sampai hari "H" Pilpres 2024.

Seharusnya Anies tidak membangun RDF di TPA Bantargebang diahir jabatannya itu, ini sangat berbahaya bila aparat penegak hukum masuk dalam sektor sampah ini.

Kalau lawan politik Anies menggoreng soal sampah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Anies dan NasDem bisa tambah stres. Surya Paloh dan Jusuf Kalla pasti kewalahan dan ikut sakit kepala akibat sampah RDF yang lagi-lagi diresmikan pembangunannya oleh Anies.

Interaksi Penulis Bersama Anies

Banyak masalah sampah yang bengkalai ditinggalkan Anies di Jakarta, sebut lagi misalnya telah dikeluarkannya Peraturan Gubernur (Pergub) No. 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan, pasti dianggap bagus. Padahal kebijakan prematur melanggar regulasi diatasnya.

Tapi, bagi orang lingkungan yang levelnya bukan pemula dan paham masalah sampah dan regulasi, pergub itu sama sekali bukan solusi masalah sampah di DKI Jakarta dan justru bertentangan dengan UUPS, malah menjadi virus masalah atau bisa menjadi bancakan korupsi.

Dimana Pergub No. 142 Tahun 2019 ini juga melarang penggunaan plastik sekali pakai di Jakarta. Ini saja Pergub No. 142 Tahun 2019, penulis sudah wanti-wanti Anies secara langsung sebelum keluarkan kebijakan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun