Maka dari itu, program konversi gas elpiji ke kompor induksi ini jangan buru-buru dilakukan. Jangan sampai program yang niatnya baik untuk menekan impor LPG malah menimbulkan masalah baru.
Begitu pula soal listrik yang akan digunakan, penggunaan kompor listrik membuat tagihan listrik masyarakat membengkak. Masyarakat yang kekurangan daya listriknya 450 VA, ini kompor induksi kebutuhannya sekitar 1.200-1.800 watt, nah besar.
Lalu jangan karena adanya produksi kompor induksi yang mau dipasarkan melalui program subsidi paket kompor pada masyarakat, ujungnya menjadi bancakan korupsi oleh oknum penguasa dan pengusaha.
Bagaimana pendapat Anda?
Jakarta, 24 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H