Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengganti TKA Lebih Bagus, Bimbel Dipaksa Inovatif Ikuti Zaman

8 September 2022   16:57 Diperbarui: 8 September 2022   21:55 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: RUU Sisdiknas, TKA diganti dengan Tes kemampuan berpikir kritis. Sumber: JasaKonsultanJakarta

Sebenarnya soal Tes Kemampuan Akademik (TKA) mata pelajaran juga akan digantikan dengan Tes Penalaran dan Berpikir Kritis, sebutlah singkatannya TPBK. (ngarang, penulis).

Menggunakan pola TPBK karena kelak para calon mahasiswa baru (maba) tidak terpaku hanya pada hafalan semata atau sembunyi catatan kecil dan terlebih pemerintah ingin mencegah korupsi di jalur pendidikan.

Maka pemerintah ingin merubah kebijakan menyangkut seleksi masuk perguruan tinggi tersebut yang lebih baik dan kondusif sesuai perkembangan zaman atau peradaban yang semakin dinamis.

"Jadi ada pola perubahan dari tradisional educatif menuju entrepreneurship educatif sistem, maklum Mas Menteri Nadiem adalah sosok entrepreneurship, dan upayanya itu bijak bila diapresiasi untuk Indonesia Bangkit Mandiri."

Presiden Jokowi melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta stakeholder, khususnya orang tua siswa dan/atau mahasiswa untuk:

Pertama: Masyarakat diikut-sertakan mengawasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) jalur mandiri seleksi masuk perguruan tinggi dan penyelenggaraan pendidikan.

Kedua: Perguruan Tinggi agar lebih transparant dalam menyelenggarakan pendidikan.

Ketiga: Termasuk usaha Bimbel, bisa lebih kreatif dan tidak monoton. Lanjutkan usaha Anda dan lakukan transformasi serta pelayanan yang baik. Ingat bahwa pola marketing di era globalisasi adalah "murah dan berkualitas". 

Kondisi konsumen benar-benar manja dan menentukan. Siapa yang bisa ikuti konsumen, mereka akan bertahan dan sustainable di era globalisasi. 

Begitu juga dunia pendidikan dan khususnya Perguruan Tinggi jangan status quo, harus kreatif dan ikuti arah perubahan dan inovatif. Mahasiswa adalah konsumen, perbaiki service dan pola manajemen yang transparant, itu maunya RUU Sisdiknas.

Kenapa marak korupsi, termasuk di dunia pendidikan? Ya.... Karena sistem status quo, tidak berubah dan kaku dengan tidak mengikuti perkembangan zaman. Pada situasi ini, dimanfaatkan mafia atau oknum-oknum jahat untuk melakukan korupsi.

Jadi nantinya ada perubahan yang signifikan dari pola tradisional educatif menuju entrepreneurship educatif sistem, maklum Mas Menteri Nadiem adalah sosok entrepreneurship (pengusaha), dan upayanya itu bijak sebenarnya bila dianalisa mendalam. Kita apresiasi sambil beri masukan penyempurnaan untuk Indonesia Bangkit Mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun