Saya cinta padamu Kompasiana, walau saya ada punya Website, ada Blogspot dan lainnya, tapi saya suka menulis disini, karena apa? Adanya sahabat-sahabat Kompasianer yang hebat-hebat bisa berinteraksi.
Nah itulah gunanya di kompasiana ini disiapkan kolom komentar (internal kompasianer), sorot saja di kolom kementar kalau benar-benar copas 100% atau ada koreksi, karena pasti beda.
Saya sedikit paham bahwa kita semua, mungkin jarang mrmbaca tulisan atau artikel sesama kompasianer. Tapi syukurlah kalau sempat mampir berkomentar atau beri tanggapan atau apresiasi emoticon sebagai tanda hadir di lapak. Sudah senanglah rasanya, hehehe.
Khusus masalah yang disorot, misalnya berita berulang tentang Ferdy Sambo, politik dan korupsi. Semua ini perlu dikawal, wahai sahabat hebatku para kompasianer. Ini soal stabilitas negara, ekonomi, hukum, dan lainnya. Biarkan banyak teman kompasianer yang menulisnya, apalagi admin Kompasiana sendiri yang jadikan artikel pilihan.
Kalau tidak diviralkan oleh media, termasuk kita sebagai kompasianer, menanglah para penjahat itu. Ini soal kepedulian saja. Hal Ferdy Sambo, kalau bukan media yang ribut, mungkin tidak segempar sekarang ini.
Jadi sudahlah, sesama bus kota dilarang saling mendahului.
Salam sehat dan kalau sempat baca artikel ini, titip komentar dibawah, semangat dan sukses selalu sahabatku para kompasianer dan sidang pembaca eksternal artikel saya selama ini. Aamin Yra.
Jakarta, 25 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H