Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bukan Jokowi dan Mega Patron Kandidasi Capres 2024, Jadi Siapa?

9 Agustus 2022   18:41 Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:47 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena publik sudah menangkap strategi ini, apalagi kompetitornya. Strategi konyol dan terburuk dari sejarah politik - kerja relawan - di Indonesia. perlu Presiden Jokowi kembali pikirkan untuk mengganti temanya menjadi Evaluasi Program Janji Nawacita Satu dan Dua (8 tahun). 

Tapi lebih baik batalkan acara Musra Indonesia itu, menghabiskan biaya saja. Lebih baik duitnya bantu masyarakat urus sampah dan pupuk. Itu masih terbengkalai semua, pada sisa jabatan Presiden Jokowi.

Karena masih banyak program yang stag, baik di masyarakat maupun yang ada di Kementerian dan Lembaga. Itu akan menjadi bumerang atau preseden buruk bagi Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Menurut penulis, bahwa Musra Indonesia ini merupakan manuver yang akan - lebih - bunuh diri bagi Ganjar Pranowo dan terlebih akan semakin retak hubungan Megawati dengan Presiden Jokowi. [Baca: 7]

Baca juga: Injury Time: Prabowo Subianto Berjuang Sendiri

Dipastikan dengan Musra Indonesia itu, Megawati pasti marah besar pada Presiden Jokowi. Walau panpel Musra Indonesia telah menegaskan bahwa usulan relawan kepada Presiden Jokowi tidak akan di publis, akal-akalan saja. Jadi relawan Jokowi itu wakili siapa?. Hehe, yang benar saja Bro/Sis. [baca: 8]

Justru karena tidak di publis, maka arahnya sudah pasti bahwa strategi Musra Indonesia, bermakna atau tujuannya ada dua arah: sebagai pesan singkat ke Megawati dan persiapan Presiden Jokowi angkat kali dari PDI-P, itu akibatnya sampai usulan relawan atas Capres-Cawapres tidak di publis [Baca: 9]

Presiden Jokowi selanjutnya untuk fokus kawal Ganjar Pranowo pada parpol lain. Paling Ganjar Pranowo diendorse ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tapi begitu rendahnya para ketua umum di KIB (Partai Golkar, PPP dan PAN) kalau mau menjadi Cawapres atau jatah Ketua DPR RI? 

Kalaupun Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto, ya tentu Ganjar Pranowo pada posisi Cawapres, Prabowo-Ganjar. Catatan ini perlu menjadi perhatian serius, karena Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga sementara asyik ngupi dengan Prabowo Subianto. 

Kalau formasi tersebut menjadikan Megawati dan Presiden Jokowi retak, hanya satu harapan masyarakat, selesaikan Janji Jokowi dalam Nawacita, jangan sampai sisa jabatan Presiden Jokowi hanya sibuk urus Pilpres 2024, pasti juga rakyat tidak simpati pada kandidat jagoan Presiden Jokowi, bila lalai memenuhi Janji Jokowi-Ma'ruf. [Baca: 10]

Baca juga: Menakar 3 Bacapres Partai NasDem, Siapa Korban?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun