"Dalam perang Anda hanya bisa terbunuh sekali, tapi dalam politik Anda bisa mati berkali-kali." - Winston Churchill
Mengulik siapa pengendali atau patron utama dalam kandidasi calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dan sedikit memberi gambaran analisa buat pemilih tradisional (baca: pribumi non urban).
Sepertinya publik ikut gerah menyaksikan para politikus yang lalu lalang "merasa" mampu mengatur dan masuk kandidasi Pilpres 2024.
Terbaca dalam analisa, bahwa ada gerakan terbuka dan senyap. Ternyata pemeran utama atau yang dijadikan tolak ukur pencapresan dalam Pilpres 2024 bukan Presiden Jokowi dan bukan pula Megawati Soekarnoputri.
Kedua tokoh bangsa ini diprediksi akan lemah di mata masyarakat, akibat tidak satu sikap dalam menentukan pilihan, berbeda jagoan menuju Pilpres 2024 yang tentu ahirnya goyah kebersamaan yang dirajut sekitar 13 tahun, sejak Jokowi masuk ke Jakarta. Semoga tidak berimbas pada jalannya roda pemerintahan.
Baca juga:Â Genderang "Perang" Jokowi Vs Megawati Ditabuh Melalui Musra Relawan Projo
Lalu bagaimana selanjutnya dan siapa yang akan menang dan siapa pula yang akan menjadi korban politik pragmatis?
Kalkulasi dari segala sudut pandang politik dan persiapan menjadi presiden pada Pilpres 2024 diantara kandidat lainnya, kelihatan adalah Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, juga sebagai Menteri Pertahanan. Akan lebih unggul, yang bisa diterima oleh segala macam cuaca.
Ada dua kandidat Capres yang elektabilitasnya buntuti Prabowo Subianto, Ganjar Paranowo dan Anies Baswedan. Tapi hanya Prabowo Subianto yang memiliki dan menguasai Partai Politik (Parpol), Partai Gerindra. [baca: 1]
Baca juga:Â Ayo Tebak, Kenapa Prabowo Tunda Umumkan Pasangannya?