Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ada Petunjuk: Putri FS, Tidak Sadar Memberi Petunjuk Stratejik

8 Agustus 2022   15:32 Diperbarui: 8 Agustus 2022   15:34 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya semua karena Cinta yang bisa menyebabkan tindakan membabi buta, cinta dalam makna luas. Begitu Cinta dan Sayang Tuhan Ymk pada hamba-Nya, maka kesalahan pada masanya akan terbuka dengan sendirinya"

Untuk pertama kalinya Istri Irjen Polisi Ferdy Sambo (FS), Putri Candrawathi Ferdy Sambo (PFS) datang ke Markas Komando (Mako) Brimob Polri, Depok Jawa Barat (7/8).

PFS datang ke Mako Brimob Depok bersama anaknya dan ditemani Arman Hanis, Kuasa Hukum keluarga Irjen FS. Bermaksud ingin bertemu suaminya Irjen FS, sekaligus membawa pakaian, karena Irjen FS sudah menjalani penahanan di Mako Brimob Polri, Depok.

Dalam wawancara yang cukup singkat, PFS secara tidak sadar menyebut frasa kata "Cinta" pada awak media. Banyak sesungguhnya makna didalamnya bila dianalisa.

Banyak arti yang terbaca dalam frasa kata cinta serta bahasa tubuhnya, tiba tiba muncul dan keluar dari rumah ke Mako Brimob Depok saat itu, yang bisa dijadikan klu atau petunjuk stratejik dalam melacak kasus yang menyandera dibalik insiden kematian Brigadir "J".

Baca juga: Kemunculan Putri Candrawathi Istri Ferdy SamBacabo Pertama Kalinya di Mako Brimob

Penulis coba sedikit menganalisa dari dua sudut pandang saja, yaitu secara internal dan eksternal, menyusul akan didetailkan dalam artikel selanjutnya.

Secara internal memang sepertinya diduga terjadi ketidakharmonisan dalam keluarga mereka, antara PFS dan Irjen FS dan meledaklah pada hari itu, Timsus pasti akan menjelaskan kedepan atas temuannya pada bagian "cinta" ini.

Bisa jadi persoalan internal keluarga ada bermuatan "cinta" yang menyebabkan muncul cekcok dan ahirnya terjadi insiden Polisi tembak Polisi, ada emosi spontan terjadi saat itu sehingga menyebabkan insiden.

Baca juga: Istri Ferdy Sambo ke Mako Brimob: Saya Percaya dan Mencintai Suami Saya

Tuhan Ymk melalui insiden Polisi Tembak Polisi, ingin bicara dan menunjukkan Kuasa dan Cinta-Nya pada manusia, rakyat Indonesia dan dunia bahwa sesungguhnya ada masalah lebih serius lagi yang perlu diungkap oleh Polri, oleh kita semua, ya melalui insiden itu.

Tidak ada masalah yang terjadi kalau tidak punya manfaat bagi manusia, sekalipun itu sebuah kegagalan atau musibah.

Semua memiliki hikmah kebaikan. Hanya pandai pandai saja manusia menyikapi setiap masalah yang timbul.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216).

Baca juga: Ini Fakta Serius Kapolri, Tidak Mungkin Mau Salah Dua Kali

Benarlah yang dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Mahfud MD bahwa ini bukan kasus pembunuhan biasa, ada aspek psycho-hierarchical, dan ada psycho-politics-nya.

Aspek Psiko Hirarkis

Secara psiko hirarkis, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melalui Timsus yang menangani pidana dan Inspektorat Khusus (Irsus) Polri yang menangani etika dan disiplin Polri, mulai menguasai dan sudah dibawah kendalinya.

Kita dukung terus kerja maksimal Polri, yakinlah bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak akan salah dua kali. Apalagi Presiden Jokowi memberi atensi cukup besar dan terus monitoring, beliau pasti tahu ada masalah besar dibalik ini.

"Saran pada Presiden Jokowi dan Menko Polhukam serta Kapolri, sekiranya kasus kasus besar lainnya itu terbongkar. Maka Brigadir Yosua Hutabarat, sebaiknya diberi kenaikan pangkat anumerta dan penghargaan pahlawan serta makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan."

Baca juga: Datangi Mako Brimob, Putri Candrawathi Belum Diizinkan Besuk Ferdy Sambo

Aspek psiko hirarkis, dimana terjadi insiden ini dari tubuh oknum Polri sendiri sudah diperiksa puluhan Polisi, mulai pangkat terendah sampai tertinggi di jajaran kepolisian.

Kelihatan sangat serius Polri, tersangka sudah bertambah terus dan sudah terjadi pencopotan jabatan mulai jabatan menengah setingkat Polres sampai tingkat Mabes Polri.

Aspek Psiko Politik

Dalam aspek psiko politiknya, diduga keras ada masalah besar di republik ini yang ingin Tuhan Ymk buka sekarang, itulah bukti cinta Tuhan pada manusia hamba-Nya di bumi dan menjaga-Nya pada seluruh isinya.

Insiden tewasnya Brigadir "J" ini hanya sebuah pintu kecil untuk memasuki pintu dari ruang (baca: masalah) lebih besar lagi. Ada beberapa ruang yang harus lebih difokuskan lagi penanganannya oleh Polri dan kita semuanya.

Setelah selesai kasus Insiden polisi tembak polisi, kemungkinan muncul kasus kasus lama yang masih tertinggal dan belum selesai, bisa jadi ada bengkalai disana. Disini semakin berat karena bisa terganggu dari sudut politik, itulah psiko politiknya.

Bisa jadi kasus kasus itu akan terlibat banyak orang dan institusi negara dan swasta yang saling bertaut, selain oknum Polri juga terlebih melibatkan eksternal Polri, aparat hukum lainnya, politikus yang duduk di parlemen, pengusaha konglomerat, pejabat negara atau lainnya. Nah inilah aspek psiko politisnya yang harus di kejar dan di kawal oleh kita semua.

Baca juga: Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Rumah Pribadinya Tak Boleh Didekati

Karena sepertinya Irjen FS, diduga banyak mengetahui masalah masalah atas kasus diluar insiden yang menimpa dirinya sendiri karena kecerobohan, bersama puluhan polisi saat itu, yang semuanya berpotensi meruntuhkan karir.

Memang banyak yang aneh dalam misteri terbunuhnya Brigadir "J", seperti misalnya para perwira menengah dan perwira tinggi. Kenapa bisa langsung ikut diduga berjamaah, sepertinya ada sandera menyandera, semua ingin mengaburkan kasus ini, dengan tidak mempertahankan status quo TKP atau locus delicti dan bukti bukti lainnya.

Tapi semua ada hikmah, kita petik baiknya saja. Itu harapannya pada Irjen FS dan keluarganya serta seluruh jajaran polisi yang terlibat, termasuk pada keluarga korban Brigadir "J", ambil hikmahnya.

Diharapkan kepada oknum yang diduga terlibat, khususnya Irjen FS, PFS dan Bharada "E" bicaralah yang benar dan sejujurnya, percuma disembunyikan karena akan ketahuan juga. Tenangkan diri dengan berkata jujur, hindari bohong.

Mari terus kawal kasus ini, dan jangan terhenti pada selesainya kasus insiden yang menewaskan Brigadir "J", terus pantau dan kawal. Media dan kita semua jangan diam demi bangsa dan negara.

Sekedar saran pada Presiden Jokowi dan Kapolri serta Menko Polhukam, sekiranya kasus kasus besar itu terbongkar. Maka Brigadir Yosua Hutabarat sebaiknya diberi kenaikan pangkat anumerta dan penghargaan pahlawan serta makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan.

Jakarta, 8 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun