Rapimnas Partai Gerindra dengan acara utama adalah penentuan sikap serta Deklarasi Pilpres 2024 tanpa menyebut pasangannya. Tentu semua pihak prediksi Prabowo Subianto bersama Cak Imin.
Ternyata strategi Prabowo Subianto berhasil menyentuh rasa alias kebatinan "politik" Presiden Jokowi atau Megawati, sehingga Rapimnas Partai Gerindra tertunda di Bogor, Jawa Barat.Â
Namun ternyata Cak Imin ikut juga kena dampak, Merasa ingin ditinggalkan, kondisi ini dijadikan stratergi balik Cak Imin melakukan manuver, melalui Deklarasi Capres 2024 oleh relawannya di Jawa Timur.
Baca juga:Â Puan Maharani Capres, PDIP Potensi Kalah Pilpres 2024
Strategi "semi manuver" antara "angkat kaki dan unjuk kekuatan" di Jawa Timur sebagai basis Cak Imin dan NU, bahwa relawan Cak Imin inginkan sebagai Capres dan bukan Cawapres di 2024, ini trik atau bungkusan pesan politiknya ke Prabowo Subianto.
Padahal sesungguhnya Cak Imin, sebagai salah satu tokoh politik yang punya banyak pengalaman, sudah mengukur kemampuannya.
Gus Imin paham bahwa melalui PKB yang dia pimpin hanya posisi Cawapres saja. Itu salah satu pengalaman kalkulasi politik Cak Imin, memahami dirinya. Ahirnya nampak tidak serakah.
Tapi bisa pula (dianalisa) Cak Imin ingin memperlihatkan bahwa dirinya punya akses dan kekuatan besar pada warga Nahdliyin di Jawa Timur, sebelum Rapimnas Gerindra (13/8).
Baca juga:Â Kenapa Megawati Ragu Jagokan Puan Maharani sebagai Bacapres 2024?
Tapi sepertinya Prabowo Subianto sudah tangkap strategi itu sebagai seorang militer yang piawai. Bahwa tetap tidak akan memilih Cak Imin, karena sangat riskan.Â
Kita tunggu karena Senin, (8/8) Prabowo Subianto dan Cak Imin, akan bersama-sama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftarkan masing masing parpolnya, Partai Gerindra dan PKB.