"Dalam politik, tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Jika itu terjadi, Anda bisa bertaruh itu direncanakan seperti itu." - Franklin D. Roosevelt
Melanjutkan artikel sebelumnya "Ayo Tebak, Kenapa Prabowo Tunda Umumkan Pasangannya?" bahwa Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), besutan Prabowo Subianto, putera Begawan Ekonomi Prof. Soemitro Djojohadikusumo melakukan strategi ala Sun Tzu "Menepuk rumput agar ularnya keluar".
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan, yang juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, setelah menunda Rapimnas dari tanggal 30 juli 2022 ke 13 Agustus 2022.
Sepertinya benar bahwa itu sebuah taktik atau strategi memancing reaksi lawan, dari beberapa pihak kubu atau kompetitor Partai Gerindra yang sekaligus calon mitra koalisinya. [Baca: 1]
Rapimnas Partai Gerindra terkait sikap politik menuju Pemilu Presiden (Pilpres 2024), banyak kalangan perkirakan bahwa momentum itu akan diadakan deklarasi koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ada kemungkinan Ketua Umum PKB, yang juga Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, baru sadar dan berpikir bahwa dirinya di tolak halus oleh Prabowo Subianto sebagai calon pasangan menuju Pilpres 2024, setelah ada penundaan Rapimnas.
Baca juga:Â Inilah Dilematis Jokowi Vs Megawati Menuju Pilpres 2024
Sebenarnya banyak kandidat cawapres yang sudah bertandang menemui Prabowo Subianto. Tapi Cak Imin yang sedikit aktif, dan memang tumpuan harapan paling besar bersama Prabowo Subianto, dirinya bersedia sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto sebagai Capres.Â
Pasti Cak Imin merasa cocok sebagai Cawapres, dari sudut pandang peluang mendapat ruang dan potensi kemenangan di Pilpres 2024 cukup besar, namun kalkulasi Prabowo Subianto mungkin jauh berbeda.
Padahal pasca Cak Imin ketemu Prabowo Subianto (18/6) sudah menyatakan bahwa PKB siap bekerja sama dengan Partai Gerindra secara penuh, baik pada Pemilu maupun Pilpres 2024. Malah draf deklarasi sudah disiapkan menjelang Rapimnas Gerindra yang tertunda itu.