Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Jujur dan Cepat Pak Polisi, Rakyat Tetap Padamu?!

23 Juli 2022   20:56 Diperbarui: 25 Juli 2022   21:04 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Reformasi Polri. Sumber: Kompas

"Seberat apapun yang menjerat institusi polisi pada kasus polisi tembak polisi, kalau jujur dan cepat diakui dan diselesaikan, maka rakyat akan tetap bersama polisi, rakyat menaruh harapan besar padamu agar independen, profesional dan proporsional"

Setelah menulis dua judul atas kasus tembak menembak antar polisi di Kompasiana.Com (baca: Polisi Tembak Polisi, Memilukan dan Memalukan) dan (baca: Autopsi, Kunci Utama Insiden Polisi Tembak Polisi), lanjut ke sesi tiga untuk menggugah nurani insan pengayom rakyat.

Semoga dalam kurun waktu 2x24 jam sejak tulisan ini di publish, status Bharada "E" sudah ditentukan dan juga posisi Irjen Polisi Ferdy Sambo dalam kasus ini pula segera diketahui publik? Jangan berlama-lama. 

Segera lakukan autopsi ulang atau ekshumasi di Jambi, dengan melibatkan pihak luar (baca: selain polisi) yang independen. Cobalah pihak Polri untuk buka diri, demi kebaikan para pihak dan terkhusus menjaga independensi Polri.

Ingat, Polisi dalam kondisi apapun tetap di hati rakyat. Sekalipun cuma ada tersisa satu orang polisi saja yang baik, Polisi tidak akan hilang dalam hati sanubari rakyat, tanpa polisi rakyat merasa hampa. Jadi lebih baik pecah satu telur, daripada pecah semuanya.

Polisi itu dari sononya tetap di hati rakyat. apresiasi rakyat memang naik turun, tidak bisa konstan dan terus dinamis sepanjang masa, itulah bukti kedekatan hati dan nalar antara polisi dan rakyat.

Terimalah realita itu sebagai hal yang natural, karena memang polisi tidak akan lepas dari hidup dan kehidupan di masyarakat (baca: hati rakyat).

Jadi wajar kalau rakyat turut mengoreksi dan bereaksi, natural. Sebagai bukti cinta dan sayangnya rakyat pada polisi.

Rakyat tidak mau polisi cacat dalam tugasnya sebagai penjaga atau pagar kamtibmas dan pengayom masyarakat.

Rakyat merasa cemburu dan sangat marah bila Polisi berpihak pada masalah buruk, rakyat ingin polisi itu jujur, adil dan independen tanpa basa basi. (kalimat tersebut disampaikan almarhum ayah saya - Hoesein - seorang polisi juga. Kebetulan berteman dan bersahabat - satu sekolah kepolisian - tahun 50an di Bandung, Jawa Barat dengan ayah Irjen Pol Ferdy Sambo, yaitu almarhum Mayjen Polisi Pieter Sambo)

Baca juga: Soal Insiden Polisi Tembak Polisi, Presiden: Usut Tuntas, Buka Apa Adanya

Segera Tetapkan Status "E"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun