Banyak manfaat pemekaran DOB bila dibanding sisi negatifnya. Namun masih banyak daerah yang sudah lama mekar, tapi aset daerah induk yang berada pada wilayah pemekaran tidak ikut diserahkan.
Hal tersebut bisa menjadi pemicu resistensi antar daerah induk, artinya bisa dianggap daerah itu belum mampu sepenuhnya untuk mekarkan dirinya.
Dari beberapa DOB, misalnya satu contoh diantaranya, Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan di Provinsi Jawa Timur, beberapa aset kabupaten induk masih berada di daerah pemekaran.
Aset daerah tidak ikut dilepaskan. Seharusnya secara bertahap aset-aset tersebut diserahkan pada wilayah pemekaran (bisa tukar guling), agar tidak membingungkan masyarakat lokal dan pendatang, tinggal buatkan akses calon investor untuk masuk di wilayahnya.
Setop Raja-raja Kecil
Menyambung dan mengulangi penjelasan tentang peluang dan tantangan pemekaran wilayah di Indonesia, pernah penulis sampaikan di Kompasiana ini pada tahun 2010. (Baca: Â Kegagalan Pembangunan Kab/Kota Pemekaran dan Otoda).
Karena menjaga kegagalan wilayah pemekaran yang perlu secara serius diperhatikan, menumbuhkembangkan kearifan lokal atau local wisdom yang sangat luar biasa kuat di Indonesia dan harus dieksplor untuk kepentingan rakyat.
Kearifan lokal menjadi kekayaan terbesar bangsa Indonesia yang belum di eksplorasi dengan baik. Karena itulah merupakan esensi dari pemekaran wilayah. Juga merupakan pertanda ikut mensejahterahkan masyarakat dari eksistensi dari DOB itu sendiri.
Kearifan lokal ini merupakan modal besar bagi sebuah DOB untuk mempercepat laju pembangunan dan pertumbuhan terhadap kesejahteraan rakyatnya, melalui pelayanan yang prima dan cepat akibat sisi positif dari pemekaran wilayah.
Tanpa mengangkat dan menggali kearifan lokal, masyarakat tidak akan merasakan sisi positif daripada pemekaran wilayah.