Tidak mungkin Puan-Ganjar dan terlebih Ganjar-Puan. Megawati kembali pada kata hatinya yaitu Prabowo-Puan, nah Ganjar Pranowo jadi korban?.
Ganjar Pranowo juga susah dikorbankan, karena sangat dekat Presiden Jokowi, yanh disebut Putra Mahkota. Sementara Presiden Jokowi juga merupakan King Maker Pilpres 2024. Disinilah potensi Jokowi kontra Megawati.
Baca Juga:Â Menjawab Keluhan Megawati, Anak Muda Tidak Inovatif?
Bila terjadi kontra antara Megawati dan Jokowi, lalu siapa yang akan diuntungkan. Jangan nafikkan adanya Jusuf Kalla yang masih cukup berpengaruh menghadapi Pilpres 2024, JK tentu ikut meramu Koalisi untuk memberi tiket bacapres pada Anies Baswedan, sebagai jagoannya.
Hal krusial itulah sehingga Megawati, aseli ragu saat ini untuk dorong  Puan Maharani secara cepat dan terbuka sebagai jagoan capres dari PDI Perjuangan, bisa resistensi besar-besaran di partainya sendiri.
Megawati sebenarnya sadar bahwa Puan Maharani belum mantab sebagai bacapres, walau Putri Mahkotanya sudah digembleng sejak 2009.
Baca Juga:Â Menanti Intuisi Politik Megawati: Ganjar atau Puan?
Karir Politik Puan Maharani
Puan Maharani menjadi Caleg 2009, ditarik dan diajari kampanye turun ke lapangan di Solo oleh Megawati, lalu jadi anggota dewan, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI.
Pada periode pertama Presiden Jokowi, Puan Maharani ditunjuk sebagai Menko PMK, terus sekarang menjadi Ketua DPR RI, perjalanan mulus tentunya.
Sebuah perjalanan panjang - stepping stone - Puan Maharani sebagai politisi - tapi itupun sebenarnya buah atau pengaruh besar kekuatan Megawati di Pemerintahan Jokowi-JK dan Jokowi-Ma'ruf.