Baca Juga:Â Indonesia Minim Calon Presiden, Kenapa?
Mungkin menurut Megawati, yaa kapan lagi, mumpung sekarang. Kesempatan terahir setelah cukup lama menggiring Putri Mahkota ke arena politik. Ya, ini kesempatan terahir bagi Megawati. Baik internal partai maupun external partainya sendiri.
Ideal Prabowo-Ganjar
Sebenarnya dalam pikiran Megawati yang kuat adalah menjadikan Puan Maharani sebagai bacawapres mendampingi Prabowo Subianto sebagai capres, bukan Ganjar Pranowo.
Tentu bagi Megawati dan Presiden Jokowi pasangan paling ideal untuk PDIP-Gerindra adalah Prabowo-Ganjar. Alibi, Ganjar lebih duluan aktif bersosialisasi ke seluruh Indonesia. Hal ini pula akan menjadikan potensi keretakan Megawati dan Jokowi.
Menjadi alternatif ke dua bagi Presiden Jokowi (berbalik ke target awal) adalah Prabowo-Puan dengan dasar membaca (baca: balas) dukungan Prabowo Subianto, yang tidak menjadi oposisi pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Tapi politik bisa berkata lain.
Baca Juga:Â Prabowo-Puan Pasangan Paling Berpeluang di Pilpres 2024
Megawati Bimbang?!
Tapi yang membuat Megawati serba ragu bertindak, bimbang atau pikir-pikir dulu, karena ada keinginan subyektif yang mendorong dirinya untuk jadikan Puan Maharani sebagai bacapres.
Menambah spirit Megawati untuk mengusung putrinya sebagai bacapres adalah posisi politik sang putri saat ini cukup strategis adalah Ketua DPR RI, walau rakyat tidak demikian membaca.
Pikiran Megawati - paling kuat - tentu berdasar karena memegang kendali - kuasa - baik terhadap partainya maupun terhadap Presiden Jokowi, Â bahwa Pilpres 2024 merupakan kesempatan terahir bagi Megawati.