Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

EPR Dana Pengelolaan Sampah Dibayar Rakyat, Jangan Korupsi!

15 April 2022   03:55 Diperbarui: 15 April 2022   03:57 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah cq: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.75/MENLHK/SETJEN/KUM/10/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen (PermenLHK P.75/2019), untuk dijadikan dasar pelaksanaan EPR.

Tapi sangat disayangkan karena pemerintah salah jalan untuk mengaplikasi kebijakan EPR tersebut. Bukan petanya yang dibuat terlebih dahulu, tapi dasar dan sistrm pelaksanaannya, termasuk rambu-rambu atas peta jalan itu harus dipersiapkan. Siapa berbuat apa dan siapa dapat apa?.

Baca Juga: Greenpeace Harap Roadmap Pengurangan Sampah Plastik Bisa Diakses Publik

Seharusnya KLHK bukan menerbitkan PermenLHK P.75/2019, tapi semestinya terlebih dahulu melaksanakan mandat UUPS Pasal 16, untuk dasar pelaksanaan EPR berupa Peraturan Pemerintah. Artinya PermenLHK P.75/2019 sama saja peta buta, peta yang tidak memiliki rambu.

Merancang bangun sistem dan strategi pelaksanaan EPR, harus duduk bersama lintas stakeholder dari semua kementerian dan lembaga serta khususnya wakil dari perusahaaan-perusahaan EPR, yang ada dalam Perpres No. 97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah sejenis Sampah Rumah Tangga.

Artinya pelaksanaan EPR harus ketuk palu atau persetujuan bersama melalui DPR RI lalu diundangkan oleh Presiden Jokowi. Apalagi EPR ini bersumber dari uang rakyat, karena nilai EPR dimasukkan dalam mekanisme harga produk, sebagaimana amanat UUPS dan regulasi-regulasi turunannya.

Jakarta, 15 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun