"Koperasi juga akan mendidik semangat percaya pada kekuatan sendiri (self help). Setidaknya, semangat self help ini dibutuhkan untuk memberantas penyakit - inferiority complex - warisan kolonialisme" Bung Hatta.
Dalam membangun tata kelola sampah atau waste management di Indonesia, perlu ada ketegasan dan penegakan regulasi agar semua pemangku kepentingan (stakeholder) bisa menemukan jati dirinya pada bidang aktifitas masing-masing. Serta tidak saling merugikan satu sama lainnya.
Kegagalan pengelolaan sampah di Indonesia karena tidak melakukan progres sesuai regulasi sampah yang mengarahkan pada pengelolaan sampah di kawasan timbulannya, sehingga daya serap sampah tidak maksimal. Disamping para pelaku harus memiliki rasa nasionalisme, integritas dan profesionalisme.
Selama ini paradigma lama dipertahankan dengan hanya bertumpu pada ekologi, yang tentu hanya berpikir dan bertindak pada solusi hilir di Tempat Pengelolaan sampah Ahir (TPA). Seharusnya berparadigma baru dengan ikuti arah regulasi yang menghendaki pola pengelolaan dan pengolahan circular ekonomi dengan menjadikan sampah sebagai sumber daya.
PKPS Mewujudkan Mimpi Bung Hatta
Mohammad Hatta (Bung Hatta) selain sebagai proklamator juga sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Sebenarnya memiliki mimpi besar terhadap perekonomian rakyat Indonesia. Bung Hatta ingin persatuan hati dan kebersamaan untuk membawa kesejahteraan bagi perekonomian seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Bung Hatta, kebersamaan itu penting. Sebab, dengan kebersamaan, orang tidak bersaing untuk saling mematikan tetapi bermitra bersama-sama dalam suatu wadah yang disebut 'koperasi'. Jadi akan sama-sama untung, supaya usaha itu terus bergerak dan berkembang.
Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS) merupakan rumah bisnis bersama para pengelola sampah dari hulu ke hilirnya bersatu mendirikan koperasi berbasis sampah. Wujud nyata kebersamaan atas pemikiran Bung hatta yang akan kuat berdiri dan menjalankan roda usaha berbasis gotong royong  karena didirikan oleh semua stakeholder sampah secara multy stakeholder.Â
Koperasi PKPS mempunyai persamaan dengan sistem sosial asli bangsa Indonesia, yakni kolektivisme (multy stakeholder). Masyarakat gotong-royong Indonesia gemar tolong-menolong. Sementara koperasi juga menganut prinsip tolong-menolong.Â
PKPS Suprastruktur Circular EconomyÂ